Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Harga emas pada 2024 telah mencapai rekor tertingginya, sehingga membuat investor kesulitan mengikuti pergerakannya. Bermula dibanderol sebesar USD2.063,73 per ons, harga emas melesat melewati USD2.600 dalam minggu ini.
Terdapat kemungkinan, meski kecil, harga ini bisa menembus USD3.000 dalam waktu dekat. Demikian dilansir CBS News, Kamis, 26 September 2024.
Elemen utama di balik lonjakan ini adalah inflasi yang tinggi selama dua tahun terakhir dan ketidakstabilan pasar, sehingga mendorong investor mencari aset aman seperti emas yang dikenal dapat mempertahankan nilainya.
Tetapi, dengan harga yang terus melambung, banyak pemula mungkin bertanya-tanya apakah saat ini masih merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Berikut adalah tiga alasan mengapa emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik meskipun harganya terus melambung.
Lindung nilai inflasi
Inflasi di Amerika Perkumpulan (AS) turun dari 9,1 persen menjadi 2,5 persen, tapi masih di atas target. Investor bisa melindungi diri dengan menambahkan emas ke portofolionya.
Ilustrasi emas batangan. Foto: Freepik
Diversifikasi portofolio
Portofolio yang seimbang seperti saham, obligasi, dan emas. Menambah emas bisa bantu menghadapi ketidakpastian pasar. Apabila terlalu mahal, coba berinvestasi emas dalam jumlah kecil.
Potensi keuntungan cepat
Emas biasanya bukan untuk untung cepat, tapi kenaikan harga 2024 bisa jadi peluang. Apabila bisa dijual seharga USD3.000, beli sekarang mungkin menguntungkan.
Meskipun harga emas terus naik, pertanyaan mengenai kelayakan investasi saat ini tetap relevan. Emas bisa melindungi dari inflasi dan membantu mengatur portofolio agar lebih beragam. Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, menambahkan sedikit emas ke dalam investasi bisa memberikan rasa aman.
Selain itu, dengan potensi harga yang bisa melonjak, berinvestasi sekarang bisa jadi keputusan yang baik. Dengan pertimbangan yang matang, investasi emas bisa memberikan hasil yang memuaskan di masa depan. (Nanda Sabrina Khumairoh)