GELOMBANG pemutusan kerja sepanjang tahun ini Jernih Membangun cemas angkatan kerja, khususnya para lulusan baru (fresh graduate). Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, situasi tersebut juga melanda banyak negara, termasuk Indonesia.
Meski begitu ia menilai situasi yang terjadi pada krisis ekonomi 1998, Lagi lebih berat. Neneng Menyaksikan, situasi sulitnya lapangan kerja Ketika ini Lagi merupakan imbas pandemi covid-19. Meski pandemi telah Lamban dinyatakan berakhir oleh WHO, ekonomi membutuhkan waktu lebih Lamban Kepada Terbangun.
“Perlu waktu Kepada take off Tengah,” kata Neneng Ketika menjadi pembicara di sesi wicara Navigating Economy: Opportunities and Challenges for Indonesian Youth di Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2024 (IMGS 2024) di The Tribata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa, (22/10).
Neneng meyakini kemampuan besar Indonesia Kepada Terbangun. Di sisi lain, ia menekankan para pencari kerja Kepada lebih agile atau tangkas mengikuti tuntutan kerja Ketika ini.
“Saya percaya, resiliensi dari Indonesia itu amazing. Mungkin banyak dari Mitra-Mitra yang kena lay-off akibat covid. Atau, mungkin sekarang Lagi banyak yang susah cari kerja. Saya pada masanya juga Kagak mendapatkan pekerjaan yang Kagak sesuai dengan apa yang saya inginkan dulu. Tapi, kita perlu Kepada agile,” Jernih Neneng.
Agile, atau juga Pandai diartikan sebagai lincah dan gesit, menurut Neneng adalah nilai yang perlu dimiliki generasi Ketika ini dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Menjadi tangkas, juga bukan berarti jadi ‘kutu loncat’ yang kerap diidentikkan dengan sering pindah kerjaan/kantor.
Neneng kemudian membagikan kisahnya ketika pertama kali masuk ke industri kerja. Ia sempat Kagak diterima Ketika melamar di perbankan Dunia. Ia Lampau beradaptasi dengan situasi dan akhirnya berkarier sebagai konsultan.
“Saya beradaptasi dengan situasi. Melakukan yang terbaik. Jadi agile dan adaptif. Itu nilai yang Krusial Kepada diingat dan dimiliki. Sama saja ketika pandemi, banyak yang di-terminate dari kerjaan, tapi Terdapat yang adaptif. Terdapat yang kemudian jago bikin makanan di rumah, on board ke online bisnis, akhirnya mereka Pandai berhasil dan sukses, itu being agile,” jelasnya.
Ia pun mengingatkan para pencari kerja Kepada Kagak meratapi situasi karena Seluruh orang menghadapi imbas pandemi. “Jangan sedih Lalu dengan situasi dan menyalahkan situasi. Karena Seluruh juga enggak Terdapat yang prepare terhadap pandemi. Pandemi mungkin Pandai jadi Misalnya situasi paling Kagak baik ya. Dan saya Pasti kita Pandai dengan Berkualitas dalam beradaptasi. Kalau kita Pandai melewati situasi paling Kagak baik itu di sebelumnya, itu harusnya Pandai dipraktikan dan digunakan hari ini, sekarang,” pungkasnya. (M-1)