PILKADA Jakarta 2024 diperediksi akan berlangsung dalam dua putaran. Prediksi itu berdasarkan hasil survei Political Strategy Group (PSG) yang disampaikan, Sabtu (7/9).
Kepala Peneliti PSG Ahsan Ridhoi mengungkapkan Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran atau akan sangat sulit untuk hanya satu putaran.
“Kesempatan 1 putaran masih tipis. Di Jakarta, masih harus mendapat lebih dari 50% jumlah suara sah agar terpilih sebagai Gubernur, maka kemungkinan dua putaran,” ujarnya.
Baca juga : Survei: Tingkat Kesukaan Anggota Jakarta ke Ridwan Kamil Lebih Tinggi dari Anies dan Ahok
Dia menjelaskan dalam survei ini sebanyak 39% responden memilih mendukung Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 22%, dan Ridwan Kamil 15%.
“Definisinya, warga Jakarta pada dasarnya cenderung menginginkan mantan gubernur-nya itu kembali memimpin mereka,” ujarnya.
Ia menegaskan hal tersebut juga berkorelasi dengan angka kepuasan masyarakat terhadap Anies dan Ahok.
Baca juga : Survei: Mayoritas Pemilih Anies Enggak Akan Memilih Ridwan Kamil
“Jadi kenangannya manis kayak-nya dengan Pak Anies, dengan Pak Ahok. Jadi mereka lebih (dipilih) kembali, sementara Ridwan Kamil itu hanya terbatas di 15%,” ucap Ashan.
Menurutnya, pemilih loyal Ridwan kamil sebenarnya sangat kecil ketika dihadapkan dengan Anies dan Ahok.
“Yang fans RK (Ridwan Kamil) ini kira-kira ya hampir 20% dari populasi Jakarta,” ungkapnya.
Baca juga : Pengamat: Pilkada Jakarta Tanpa Anies Tetap Mantap
Tetapi, dia menyadari bahwa yang resmi mendaftar sebagai calon gubernur ke KPUD Jakarta hanya Ridwan Kamil.
Ahsan melihat dalam survei head to head Anies kemungkinan menang satu putaran melawan Ridwan Kamil.
Berbeda ketika berhadapan dengan Ahok, selisih suara antara Ridwan Kamil dan Ahok tak terlalu jauh.
Baca juga : Golkar Lagi Pede Ridwan Kamil Pandai Saingi Anies dan Ahok di Pilkada Jakarta
Di sisi lain, terdapat 58% responden kemungkinan akan memilih Ridwan Kamil, tetapi tergantung lawannya.
Dari 58% itu, hanya 19% yang menyatakan loyal kepada Ridwan Kamil dan tak berpindah dukungan.
Sementara, 42% responden memastikan tak akan mendukung Ridwan Kamil siapa pun lawannya. “Definisinya ada banyak swing voter yang bisa digali,” jelas Ahsan.
Pemilih Jakarta, sambung dia, akan mengalami distressed atau tekanan psikologi elektoral karena dua teratas calon gubernur paling disukai dan paling akan dipilih, Anies (39%) dan Ahok (22%) sudah batal berlaga di Pilkada 27 November.
“Kepada itu, kemungkinan Pilkada Jakarta 2 putaran masih sangat terbuka,” tuturnya.
PSG mencatat setelah pengumuman resmi RK-Sus, Pram-Rano, dan Dharma-Kun, terdapat potensi pergeseran suara pemilih Anies ke RK sebesar 47%, lebih sedikit dari pemilih Ahok yang bergeser ke RK yaitu sebesar 58%.
Sedangkan gabungan pemilih Anies dan Ahok yang belum memutuskan pilihannya sebesar 40%.
“Berdasarkan data tersebut, nampak jelas bahwa Pramono-Rano sama sekali tidak bisa menganggap remeh langkah-langkah strategis terkait pembangunan narasi, soliditas tim kampanye, dan keseriusan logistik kampanye yang menyentuh basis-basis suara mengambang,” tambah Ahsan. (Ant/P-5)