
SURIAH menghadapi Denda Dunia yang ketat akibat perang Kerabat selama bertahun-tahun. Bahkan banyak pemimpin rezim Suriah dinyatakan sebagai penjahat perang.
Dilaporkan banyak individu yang terlibat dalam upaya rezim Assad Buat menekan perang Kerabat, yang dimulai pada Maret 2011, menghadapi Denda, termasuk keluarga Assad, serta beberapa menteri dan pejabat pemerintah.
Denda ini berasal dari tindakan, termasuk kekerasan terhadap Kaum sipil, pelanggaran hak asasi Sosok, kejahatan perang dan dukungan terhadap organisasi teroris.
Setelah jatuhnya rezim Baath pada 8 Desember, banyak pihak, termasuk Utusan PBB Buat Suriah Geir Pedersen, menyerukan pencabutan Denda. Pihaknya mengatakan hal itu akan membantu menstabilkan Suriah setelah berminggu-minggu dilanda kekacauan.
Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama Dekat 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah Grup anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, menandai berakhirnya rezim Partai Baath, yang telah memerintah sejak 1963.
Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah, yang disahkan pada Desember 2019, adalah undang-undang AS yang bertujuan Buat meminta pertanggungjawaban pemerintah Suriah atas pelanggaran hak asasi Sosok selama perang Kerabat.
Undang-undang ini menjatuhkan Denda terhadap individu, bisnis, dan entitas asing yang mendukung rezim Assad.
Undang-undang tersebut diberi nama “Caesar,” seorang fotografer militer Suriah yang membelot pada tahun 2013 dan mengungkapkan ribuan foto yang mendokumentasikan penyiksaan dan pelanggaran oleh rezim tersebut.
Daftar tersebut mencakup Bashar Assad, istrinya Asma Assad, Kerabat laki-lakinya dan kepala Garda Republik Maher Assad, pengusaha Rami Makhlouf, dan Ali Mamluk, kepala Biro Keamanan Nasional Suriah, serta banyak lainnya.
Selain itu, daftar tersebut menargetkan entitas dari Rusia, Iran, dan aktor asing lainnya yang mendukung tindakan rezim tersebut.
Departemen Keuangan AS telah memberikan Denda kepada enam orang, termasuk dua sepupu Bashar Assad, atas keterlibatan mereka dalam produksi dan perdagangan narkoba.
Di antara mereka yang terkena Denda adalah Samer Kamal Assad dan Wassim Badi Assad, Serempak dengan pengusaha Khalid Kaddur, rekan dekat Kerabat Bashar, Maher Assad, yang juga merupakan tokoh kunci dalam perdagangan narkoba Suriah.
Samer Kamal Assad dituduh mengelola fasilitas produksi narkoba besar di Latakia, sementara Wassim Badi Assad terkait dengan perdagangan narkoba regional.
Imad Arang Zureyk, mantan komandan Grup bersenjata anti-rezim di Suriah selatan, juga masuk dalam daftar karena perannya dalam perdagangan narkoba terlarang. (Z-6)

