Suriah Dikabarkan Berencana Gelar Pemilu Bebas

Suriah Dikabarkan Berencana Gelar Pemilu Bebas
Ilustrasi(Al Jazeera)

PEMERINTAH baru Suriah akan mengumumkan peta jalan setelah proses peralihan, yang meliputi Penyelenggaraan sensus, Membikin konstitusi baru dan mengadakan pemilu bebas, lapor surat Berita pro-pemerintah Turki, Hurriyet, yang mengutip sumbernya sendiri.

Menurut Hurriyet, peta jalan akan diumumkan setelah pembentukan pemerintahan sementara. Sebelumnya pada Minggu (8/12), Golongan oposisi bersenjata Suriah berhasil merebut Damaskus.

Di tengah perebutan kendali oleh Golongan oposisi, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia dan 18 menteri lainnya memutuskan Buat tetap berada di ibu kota. Jalali juga mengatakan bahwa ia telah menghubungi para pemimpin Golongan Agresif yang memasuki kota tersebut.

Cek Artikel:  China Ancam Uni Eropa Hentikan Penyelidikan Soal Mobil Listrik: Kami Akan Guna Segala Metode

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah berunding dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik di negara itu.

Pada hari yang sama, sebuah sumber dari Kremlin mengatakan kepada kantor Informasi RIA Novosti bahwa Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow, dan Pemerintah Rusia telah memberinya suaka atas dasar kemanusiaan.

Sumber itu juga menegaskan pejabat-pejabat Rusia telah melakukan kontak dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang menjamin keamanan pangkalan militer dan fasilitas diplomatik Rusia di Suriah.

Di sisi lain, Duta Besar Suriah Buat PBB Qusay Al-Dahhak pada Senin menyatakan Suriah telah mengajukan dua surat yang sama kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB mengecam serangan Israel baru-baru ini di Kawasan Suriah.

Cek Artikel:  Sokongan Kemanusiaan Indonesia Diserahkan kepada Pihak Myanmar

“Kami menyampaikan surat yang sama hari ini atas instruksi dari pemerintah Suriah kepada Sekretaris Jenderal, kepada Dewan Keamanan, Buat mengutuk serangan Israel ini,” kata Al-Dahhak kepada wartawan setelah sesi tertutup mengenai Suriah di Dewan Keamanan (DK) PBB.

Sebagai desakan kepada PBB Buat bertindak tegas, dia mengatakan “Kami meminta PBB dan DK PBB Buat bertanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan Dunia serta Buat menghentikan serangan Israel atas Suriah.

Al-Dahhak mengutuk serangan Israel baru-baru ini, yang menurut dia menyasar Anggota sipil dan infrastruktur militer. Dia menuduh Israel memanfaatkan masa transisi di Suriah Buat melakukan agenda pendudukan  dan meminta DK PBB Buat memaksa Tel Aviv menghormati hukum dan resolusi Dunia, termasuk Perjanjian Pelepasan 1974. (Sputnik-OANA/Anadolu/Ant/P-3)

Cek Artikel:  34 Orang Tewas Akibat Topan Siklon Chido di Mozambik

Mungkin Anda Menyukai