Surat Panggilan Kagak Dibagikan, Partisipasi Pemilih di Pilkada Kota Makassar Rendah

Surat Panggilan Tidak Dibagikan, Partisipasi Pemilih di Pilkada Kota Makassar Rendah
Pemilih menunjukkan kerta Bunyi sebelum mencoblos di TPU di Makassar.(MI/Lina Herlina)

KOMISI Pemilihan Lumrah (KPU) Kota Makassar mengakui Kalau partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Makassar Kagak sesuai Sasaran. Ini akan menjadi bahan  Pengkajian Kepada ke depannya.

Berdasarkan data yang dirilis lembaga survei Parameter Publik Indonesia (PPI) , hasil hitung Segera (quick count) Pilkada Makassar 2024, Rupanya partisipasi pemilih hanya Terdapat pada Nomor 57,5%. Menurut Direktur Eksekutif PPI, Ras MD, jumlah partisipasi pemilih tersebut lebih rendah dari partisipasi pemilih pada Pilkada Lewat yang berada di Nomor 59%. KPU Makassar sendiri menargetkan partisipasi pemilih Bisa mencapai 65-70%.

Hal itu sebenarnya terjadi lantaran banyaknya pemilih yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) Kagak mendapat surat undangan memilih Kepada datang ke Tempat Pemungutan Bunyi (TPS) lantaran Kagak sempat dibagikan oleh petugas KPPS.

Cek Artikel:  Pilkada 2 Putaran hanya Berlaku Kepada Jakarta, Ini Aturannya

Fahruddin, 49, Kaum Komplek Pesona Adenium, di Jalan Mallengkeri bahkan mengaku hingga jam 8 pagi wajtu pemilihan belum mendapat surat panggilan, dan ia berinisiatif datang ke TPS setelah Menonton Posisi TPS nya secara online.

“Ketika tiba di TPS, Rupanya surat undangan Kepada mencoblos, Nyaris Kagak terbagi dan Terdapat di meja petugas KPPS. Dan akhirnya, kita umumkan di grup kompleks Kalau yang Mau memberikan hak pilihnya di Pilwalkot Makassar, Bisa ke TPS 004 Kelurahan Managasa, Kecamatan Tamalate, dengan hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP),” Saya Fahruddin.

Akibatnya, di TPS tersebut dari 548 jumlah pemilih, yang menyampaikan aspirasi atau hak pilihnya hanya 295. Nomor tersebut tentu kurang dari 60%.

Cek Artikel:  Ahli di Sidang MK Tak Sekalian Pelanggaran Mekanisme Pilkada Harus Dilakukan PSU

Komisioner Bidang Sosialisasi, Edukasi, dan Sumber Daya Orang KPU Makassar, Muhammad Abdi Goncing, Ketika dinkonfirmasi terkait hal itu Kagak membantah. “Argumen surat undangan atau C pemberitahuan Kagak Tiba ke tangan pemilih, lantaran KPPS Kagak menemukan alamat penerima, dan disimpan di TPS, sehingga Kalau orangnya datang tinggal menunjukkan KTP,” sebutnya, Kamis (28/11).

Abdi Goncing menambahkan, Kalau Sekalian yang terjadi,  salah satunya karena imbas  dari penggabungan sejumlah TPS. “Sehingga itu akan menjadi catatan sendiri ke depan, dan akan dilakukan Pengkajian. Karena sebenarnya, kita juga sudah melakukan sosialisasi pencoblosan secara berjenjang, agar Sasaran partisipasi tercapai,” tambahnya.

Cek Artikel:  Bawaslu Diminta Serius Tangani Dugaan Pelanggaran Pilkada 2024

Di Kota Makassar sendiri, Pilwalkot Makassar diikuti empat Kekasih calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar. Berdasarkan hasil hitung Segera PPI, dengan data masuk 92,89% dari sampel 225 tempat pemungutan Bunyi (TPS) pada 15 kecamatan di Makassar menggunakan metode multistage Secara acak sampling, dengan tingkat kesalahan atau margin of error kurang lebih 1% memperlihatkan Kekasih calon nomor 1 Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia) unggul 55,18%.

Disusul Kekasih nomor 2 Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) 27,84% , Lewat nomor 3 Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (IniMi) 13,52%, dan nomor 4 Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (Kondusif) dengan perolehan 3,46%. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai