SURAT Al-Lail diturunkan setelah Surat Al-A’la. Al-Lail berarti malam. Ia diberi nama Al-Lail karena merujuk pada lafaz al-lail yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Al-Lail termasuk dalam juz terakhir di Al-Qur’an yang disebut juz amma atau juz 30. Surat ke-92 ini terdiri atas 21 ayat dan masuk golongan Surat Makiyah. Posisinya berada setelah surat ke-91 Asy-Syams dan surat ke-93 Adh-Dhuha.
Berikut asbabun nuzul, pesan Esensial, keutamaan Surat Al-Lail, dan tulisannya lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan.
Asbabun nuzul Surat Al-Lail
Penyebab turun atau asbabun nuzul Surat Al-Lail diungkapkan dalam suatu riwayat bahwa Terdapat seorang pemilik pohon kurma. Mayang pohon tu menjulur ke rumah tetanganya, seorang fakir yang banyak anak. Setiap kali memetik buahnya, pemilik kurma memetiknya dari rumah tetangganya itu.
Apabila Terdapat kurma yang Terperosok dan dipungut oleh anak-anak orang fakir itu, ia segera turun dan merampasnya dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk mulut mereka pun dipaksanya keluar. Orang fakir itu mengadukan hal itu kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Nabi SAW Bersua dengan pemilik kurma itu dan bersabda, “Berikan kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si anu. Sebagai gantinya Anda akan mendapat pohon kurma di surga.”
Si pemilik pohon kurma Mengucapkan, “Hanya sekian tawaran tuan? Saya punya banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu yang paling Berkualitas buahnya.” Lampau si pemilik pohon kurma itu pun pergi.
Pembicaraan si pemilik pohon kurma dengan Nabi SAW itu terdengar oleh seorang dermawan yang langsung menghadap Rasulullah SAW.”Seandainya pohon itu menjadi milikku, apakah tawaran tuan berlaku juga bagiku?”
Rasulullah menjawab, “Ya.” Orang itu langsung pergi menemui pemilik pohon kurma.
Si pemilik pohon kurma Mengucapkan, “Apakah engkau Mengerti bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Saya telah mencatat tawaran beliau. Akan tetapi buah pohon kurma itu sangat mengagumkan. Saya banyak punya pohon kurma, tetapi Kagak Terdapat satu pohon pun yang selebat itu.”
Orang dermawan itu Mengucapkan, “Apakah engkau mau menjualnya?”
Ia menjawab, “Kagak, kecuali apabila Terdapat orang yang sanggup memenuhi keinginanku. Akan tetapi Niscaya Kagak akan Terdapat yang sanggup.”
Orang dermawan itu Mengucapkan Tengah, “Berapa yang engkau inginkan?” Ia Mengucapkan, “Saya Ingin 40 pohon kurma.”
Orang dermawan itu terdiam. “Engkau meminta yang bukan-bukan. Tetapi baiklah Saya berikan 40 pohon kurma kepadamu dan Saya minta saksi Apabila engkau Betul-Betul mau menukarnya.” Ia pun memanggil sahabat-sahabatnya Buat menyaksikan penukaran itu.
Orang dermawan itu menghadap Rasulullah SAW. d”Ya Rasulullah, pohon kurma itu telah menjadi milikku. Saya akan menyerahkannya kepada tuan.” Maka berangkatlah Rasulullah SAW menemui pemilik rumah yang fakir itu dan bersabda, “Ambillah pohon kurma itu untukmu dan keluargamu.”
Maka turunlah ayat ini (Al-Lail ayat 1 Tiba akhir ayat) yang membedakan kedudukan dan kesudahan orang bakhil dengan orang dermawan.
Kisah itu diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan lain-lain dari al-Hakam bin Abban dari ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Menurut Ibnu Katsir, hadits ini gharib.
Baca juga: Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Maksud
Pesan Esensial Surat Al-Lail
Berikut beberapa pesan Esensial Surat Al-Lail.
1. Usaha Sosok beraneka Jenis. Tetapi, Terdapat dua Grup besar Merukapan suka bersedekah, bertakwa, beriman tentang keberadaan surga dijamin Allah kebahagiaan dan sebaliknya.
2. Allah mengingatkan harta Kagak Bermanfaat Begitu Sosok meninggal dunia.
3. Neraka hanya dimasuki orang yang mendustakan kebenaran dan berpaling dari iman. Neraka dijauhkan dari orang bertakwa dan suka berinfak.
4. Orang beriman memberi Kagak mengharapkan balasan orang tetapi semata-mata berdasarkan rida Tuhan.
Keutamaan dan manfaat Surat Al-Lail
Berikut fadhilah dan khasiat Surat Al-Lail yang dilansir dari abusyuja.com.
1. Surat Al-Lail termasuk dalam Al-Mufashshal.
Surat-surat pendek termasuk Surat Al-Lail diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Ini menjadi keutamaan Rasulullah SAW dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.
2. Dirinya akan bersaksi untuknya di hari kiamat dan masuk surga lewat pintu yang dikehendaki.
Baca juga: Kumpulan Surat Pendek yang Mudah Dihafal
3. Kesulitannya hilang, diberi kemudahan, dan diberi kekayaan.
Keutamaan lain Merukapan membaca Surat Al-Lail sebanyak 15-20 kali sebelum tidur Kagak akan bermimpi Jelek. Membaca Surat Al-Lail dalam salat Isya ibarat membaca seperempat dari Al-Qur’an, bahkan seluruh Al-Qur’an.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Lail), Allah akan memberinya hingga ia merasa puas, menghilangkan kesulitannya, memberinya kemudahan, dan memberinya kekayaan. Dan barangsiapa yang membacanya sebanyak 15 kali sebelum tidur, ia Kagak akan Menonton dalam tidurnya (dalam mimpi), kecuali yang disukai dan Kagak akan Menonton hal-hal Jelek. Dan barangsiapa yang salat dengan membacanya di waktu Isya akhir, seakan-akan ia salat dengan seperempat (Al-Qur’an) dan salatnya pun diterima.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 302).
Sedangkan dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membacanya (Surat Al-Lail), Allah memberikan karunia kepadanya hingga ia merasa puas, menghilangkan kesulitannya, dan memberinya kemudahan. Dan barangsiapa yang membacanya ketika hendak tidur sebanyak 20 kali, ia Kagak akan bermimpi, kecuali (mimpi) Berkualitas, dan Kagak akan bermimpi Jelek selamanya. Dan barangsiapa yang salat dengan membacanya di waktu Isya akhir, seakan-akan ia akan membaca seluruh Al-Qur’an dan salatnya diterima.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 302).
4. Dapat dijadikan doa atau wasilah Buat orang Kelenger agar Segera sadar.
Ash-Shidiq Mengucapkan, “Barangsiapa yang membacanya selama 15 kali, ia Kagak akan Menonton sesuatu yang dibencinya, tidur dengan nyenyak, dan Allah akan melindunginya. Barangsiapa yang membacanya pada telinga orang yang Kelenger, ia akan sadar dengan Segera.”
5. Dalam kitab Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar, Muhammad bin Abdul Wahid Al-Ghafiqi menyebutkan dua riwayat mengenai keutamaan membaca surah Al-Lail sebagaimana dilansir bincangsyariah.com.
Pertama, orang yang membaca surah Al-Lail, dia akan mendapatkan keridaan dari Allah dan kesulitannya akan dihilangkan serta akan mendapatkan kemudahan dalam setiap urusannya. Ini berdasarkan riwayat dari Ubay bin Ka’ab. Nabi SAW Mengucapkan, “Barangsiapa membaca surah Wal laili idza yaghsya, Allah akan memberinya hingga Dia rida dan Dia akan menyelamatkannya dari kesulitan serta Dia akan mempermudah urusannya.”
Baca juga: Urutan Surat Juz 30 dalam Alquran, Dibaca Begitu Salat
Kedua, orang yang membaca surah Al-Lail, dia akan mendapatkan keridaan dari Allah dan keamanan. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa membaca surah Wal laili idza yaghsya, Allah akan memberikan keridaan dan keamanan kepadanya.”
Selain itu, disebutkan oleh Imam Al-Syaukani dalam kitab Fathul Qadir, surat Al-Lail termasuk yang dibaca oleh Nabi SAW dalam salat Zuhur dan Ashar. Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Baihaqi dari Jabir bin Samurah, “Nabi SAW dalam salat Zuhur dan Ashar membaca surah Wal laili idzaa yaghsyaa dan surat sejenis.”
Dok. Juz Amma
Surat Al-Lail dalam bahasa Arab
وَالَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰٓ إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرَىٰ وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرَىٰ وَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهٗ إِذَا تَرَدَّىٰٓ إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ وَإِنَّ لَنَا لٙلْأٓخِرَةَ وَالْأ ولَىٰ فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا الْأَشْقَى الَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى الَّذِى يُؤْتِى مَا لَهٗ يَتَزَكَّىٰ وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهٗ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰٓ إِلَّا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
Bahasa Latin
Wal laili idzaa yaghsyaa. Wannahaari idzaa tajallaa. Wamaa khalaqadzdzakara wal ungtsaa. Inna sa’yakum lasyattaa. Fa ammaa man a’thaa wattaqaa washaddaqa bil husnaa. Fasanuyassiruhuu lilyusraa. Wa ammaa mam bakhila wastaghnaa. Wakadzdzaba bil husna. Fasanuyassiruhuu lil ‘usraa. Wamaa yughnii ‘anhumaa luhuu idzaa taraddaa. Inna aalainaa lalhudaa. Wa inna lanaa lal aakhirata wal uulaa fa angdzartukum naarang talazhzhaa. Laa yashlaahaa illal asyqaa. Alladzii kadzdzaba watawallaa. Wasayujannabuhal atqaa. Alladzii yu’tii maalahu yatazakkaa. Wamaa li ahadin ‘indahuu min ni’matin tujzaa. Illab tighaa a wajhi rabbihil a’laa. Walasaufa yardhaa.
Terjemahan
Demi malam apabila menutupi (Terang siang). Demi siang apabila terang benderang. Demi penciptaan Pria dan Perempuan. Sungguh, usahamu memang beraneka Jenis. Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga) maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan). Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (Kagak perlu pertolongan Allah) serta mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan). Dan hartanya Kagak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk dan sesungguhnya Punya Kamilah akhirat dan dunia itu. Maka Saya memperingatkan Anda dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) Buat membersihkan (dirinya), dan Kagak Terdapat seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi dan Niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).
Itulah asbabun nuzul, pesan Esensial, keutamaan Surat Al-Lail, dan tulisannya lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan. (Z-2)