Suporter Sepak Bola Ricuh di Grobogan, Rumah Sakit Terkena Sasaran

Suporter Sepak Bola Ricuh di Grobogan, Rumah Sakit Terkena Sasaran
Kaca di IGD RS Yakkum Purwodadi, Kabupaten Grobogan hancur akibat dua Grup suporter saling lempar batu dan menyerbu rumah sakit tersebut.(MI/Akhmad Safuan)

KERICUHAN antarsuporter sepak bola kembali terjadi usai pertandingan Perserikatan 4 Jawa Tengah antara Persipur Purwodadi vs Persebi Boyolali di Stadion Krida Bhakti Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Rabu (5/2) petang. Selain merusak sejumlah fasilitas Lazim, rumah sakit ikut menjadi sasaran perusakan hingga Membangun paramedis dan pasien ketakutan.

Pemantauan Media Indonesian Kamis (6/2), sejumlah kaca instalasi Darurat darurat (IGD) Rumah Sakit Yakkum Purwodadi, Kabupaten Grobogan, pecah akibat lemparan batu sejumlah suporter. 

Selain itu, hingga Kamis (6/2) pagi, terlihat Sekeliling sepuluh suporter Lagi menjalani pemeriksaan di ruang Reserse dan Kriminal Polres Grobogan. Mereka ditangkap Demi kerusuhan pecah setelah kekalahan tim tuan rumah 1-3 dalam pertandingan sepak bola yang dihentikan akibat ratusan penonton menyerbu ke tengah lapangan. Dari kejadian ini, sebanyak 10 suporter diamankan karena diduga terlibat dan mengetahui peristiwa tersebut.

Cek Artikel:  Hasil Arema Vs PSBS Biak Singo Edan Menang 3-2

“Kami bertindak Segera dengan mengamankan 10 suporter yang diduga terlibat dan mengetahui kerusuhan terjadi dalam pertandingan hingga merembet ke luar stadion,” kata Kepala Polres Grobogan Ajun Komisaris Besar Ike Yulianto Wicaksono.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah suporter tersebut, ungkap Ike Yulianto, ratusan petugas diturunkan Demi mencegah terjadinya kerusuhan lebih besar di luar stadion, karena sejumlah fasilitas Lazim dan rumah sakit rusak. “Kita lakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kerusuhan ini,” ucapnya.

Kepala Bagian Hukum dan Administrasi RS Yakkum Purwodadi Yoyok mengatakan para suporter saling lempar batu hingga Membangun pintu kaca IGD RS Yakkum hancur. Ia bersyukur kejadia itu Enggak Tiba merembet ke bagian dalam rumah sakit. Yoyok menggambarkan bagaimana para suporter saling ancam dengan batu dalam kericuhan itu. Mereka pun sempat masuk ke dalam rumah sakit hingga ke ujung Alas dua. Hal itu lantas menimbulkan ketakutan dan kepanikan paramedis dan pasien yang sedang dirawat.

Cek Artikel:  Akui Kualitas Meningkat, Bek Jepang Serius Laga Melawan Timnas Indonesia Akan Sulit

Jumlah satpam yang sedang berdinas di rumah sakit tersebut hanya empat orang sehingga Enggak dapat berbuat apa-apa karena kalah jumlah dibandingkan suporter yang meringsek ke dalam rumah sakit. “Petugas pengamanan (satpam) rumah sakit lebih Pusat perhatian menjaga keselamatan pasien hingga Enggak melakukan penangkapan,” ujar Yoyok.

Sementara itu, Manajer Persipura Kukuh Prasetyo Rusady mengatakan pihaknya siap menerika Hukuman akibat kericuhan dan kerusuhan yang ditimbulkan oleh suporter. ”Dengan kekalahan Persipur Purwodadi ini dipastikan Enggak masuk 8 besar dan menunggu Hukuman dari Asprov PSSI Jawa Tengah,” tutur Kukuh Prasetyo Rusady.

Soal kericuhan, ia menyebut Kalau suporter Spink dan Garas yang Enggak puas dengan hasil minor dari Laskar Petir – julukan Persipur Purwodadi – dalam pertandingan Perserikatan 4 Jawa Tengah itu.(M-2)

 

Cek Artikel:  Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC

Mungkin Anda Menyukai