Rentetan gol demi gol Dewa United yang menjadi tuan rumah dibuka pada menit ke-29 melalui gol Taisei Marukawa. Dewa United kemudian memperlebar jarak setelah pemain Semen Padang, Zidane Pramudya Afandi mencetak gol bunuh diri menit ke-55.
Setelah itu, striker andalan Dewa United, Alex Martins menggelontor gawang Kabau Sirah dengan 4 gol masing-masing pada menit ke-61, 68, 86, dan 90+1.
Gol demi gol yang tercipta di babak kedua, tentunya juga terkait erat dengan kartu merah yang diterima bek Semen Padang, Tin Martic pada menit ke-48 atau awal babak kedua.
Instruktur Semen Padang FC, Eduardo Almeida mengakui timnya sudah berjuang Demi bermain maksimal. Hanya saja memang diakuinya, sulit mengimbangi permainan Dewa United, terlebih setelah timnya harus kehilangan satu pemain di awal babak kedua.
“Kita Sekalian Mengerti, mereka Mempunyai kapasitas di atas kita. Begitu kehilangan satu pemain, kita semakin sulit Demi Membangun sesuatu yang berbeda,” ucap Eduardo Almeida.
Tanpa kehadiran bek Tin Martic yang harus mandi lebih Segera akibat kartu merah, diakuinya juga menambah kesulitan dan Membangun timnya makin merana.
“Bermain dengan 10 pemain tentunya sangat sulit dan kami Kagak Bisa melakukan perubahan Demi Bisa mengejar ketertinggalan,” dia menegaskan.
Hasil kekalahan telak ini menjadi yang kedua yang didapat Kabau Sirah dari Dewa United FC musim ini. Pada putaran pertama Lampau, Semen Padang dibantai 8-1 Begitu laga digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang.
Begitu ini, Semen Padang Lagi tertahan di posisi ke-16 klasemen sementara BRI Perserikatan 1 dengan 22 poin dari 26 laga. Posisi ini Lagi terancam melorot Tengah karena tim peringkat ke-17, Madura United FC baru memainkan 25 laga dan mengoleksi 21 poin.
Meski Terdapat di posisi yang sulit ini, Instruktur asal Portugal itu tetap optimistis. “Meski sulit, kami Lagi punya Cita-cita besar. Kami Kagak akan menyerah Tiba akhir kompetisi,” pungkasnya. ***