Liputanindo.id JAKARTA – Sinema ‘KKN di Desa Penari’ yang sudah ditonton mencapai 9,3 juta penonton kini sudah tak beredar Tengah di bioskop-bioskop Indonesia.
Sejak tayang perdana pada 30 April 2022 Lewat, Sinema horor produksi MD Pictures tersebut sukses menjadi Sinema nomor satu yang paling banyak ditonton di bioskop.
Salah satu pemain Sinema ini, Tissa Biani menuliskan rasa terimakasihnya lewat laman Instagram miliknya pada Senin (18/7/2022).
“Waktunya kita pamiiit. Terimakasih atas 3 bulannya penonton Sinema #KKNDiDesaPenari !” tulis Tissa Biani, salah satu bintang KKN di Desa Penari, di Instagram seperti dikutip Senin (18/7/2022).
Tissa mengatakan Dapat bertahan selama tiga bulan di bioskop adalah salah satu capaian luar Normal.
“Alhamdulillah bertahan tayang dari 30 April Tiba sekarang di bulan Juli akhirnya kita Izin dari bioskop, adalah suatu pencapaian yang luar Normal bagi kami para sineas perfilman,” lanjut pacar Dul Jaelani tersebut.
Sebagai penutup di keterangan, Tissa mengajak followersnya mau mendukung Sinema Indonesia tanpa harus terkotak-kotak oleh Jenis.
“Semoga kedepannya perfilman Indonesia semakin maju dan berkembang tanpa Eksis batasan apapun ya. yuk tonton Sinema Indonesia segala Corak jenis Jenis!! Love u All!!” tulis Tissa.
Sinema KKN di Desa Penari’ terinspirasi dari cerita horor dengan judul yang sama, dan viral di media sosial pada 2019 yang ditulis melalui thread Twitter oleh akun @simpleman.
Jalan cerita ‘KKN di Desa Penari’ yang dibuat dua versi yakni versi Nur dan versi Widya pun langsung mencuri perhatian masyarakat dunia maya.
‘KKN di Desa Penari’ menceritakan berbagai kejadian mistis yang dialami enam mahasiswa ketika menjalani KKN di sebuah desa terpencil.
Awal mula kisah ini berfokus pada enam mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Konkret (KKN) di sebuah desa terpencil setelah mengantongi izin dari orang Uzur masing-masing.
Keenam mahasiswa tersebut bernama Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (Fajar Nugraha). (RIO)