Liputanindo.id JAKARTA – PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara bergerak Segera mengakselerasi terwujudnya Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 dengan menggandeng tiga pemerintah kabupaten (Pemkab) sekaligus Yakni Pemkab Trenggalek, Pacitan dan Kapuas (Kalimantan Tengah) dalam memanfaatkan lahan kritis serta pelatihan tanaman multifungsi kepada masyarakat.
Kerja sama ini mencakup pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik Demi memberikan kontribusi dalam mendukung transisi Kekuatan menuju NZE. PLN NP bekerja sama dengan PLN Kekuatan Istimewa Demi memanfaatkan lahan kritis Punya pemerintah di tiga kabupaten yang mengalami kerusakan atau degradasi Demi dipergunakan sebagai penyediaan lahan biomassa dalam program co-firing.
Direktur Istimewa PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah dalam siaran persnya Senin (30/9/2024) menyampaikan keterbukaan perusahaan dalam menggandeng berbagai instansi Demi mewujudkan perbaikan kualitas lingkungan.
“Langkah inisiatif ini PLN NP ambil karena Demi mencapai NZE membutuhkan sinergi yang strategis dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah sekaligus memaksimalkan potensi lahan sekaligus memberdayakan masyarakat’, terang Ruly.
PLN NP telah mengkaji dan menerapkan metode co-firing sejak tahun 2018. PLN NP memproduksi Kekuatan Rapi yang berasal dari co-firing sepanjang tahun 2023 sebanyak 511 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 651.743 ton. Hingga kini, PLN NP telah melaksanakan co-firing secara kontinyu pada 25 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dua bupati yang menandatangi perjanjian tersebut, yakni Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi sinergi dengan PLN NP dan berharap program tersebut memberi manfaat Konkret yang berdampak positif terhadap masyarakat luas.
Co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), di mana sebagian batubara yang dijadikan bahan bakar diganti sebagian dengan bahan lainnya, yang dalam konteks ini adalah biomassa.
Bukan hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, Tetapi co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi mengingat salah satu bahan bakar co-firing Dapat berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), limbah jagung, sawdust, serta cangkang kelapa sawit.
Transisi Kekuatan dan pencapaian Sasaran Net Zero Emission merupakan komitmen PLN Nusantara Power dalam melakukan transisi Kekuatan di sektor kelistrikan melalui berbagai upaya heroik, antara lain dengan menekankan upaya dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil, meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dan infrastruktur pendukung seperti smart grid dan control system, serta mengembangkan green ecosystem. (HAP)