Suhu Panas Ekstrem India Telan Korban, 24 Orang Dilaporkan Tewas

Liputanindo.id – Gelombang panas ekstrem yang melanda India menewaskan sediktinya 24 orang. Gelombang panas ekstrem ini diprediksi akan tetap berlanjut hingga Sabtu (1/6/2024).

Pihak berwenang mengatakan 10 orang dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit pemerintah di Kawasan Rourkela di Odisha, Kamis (30/5/2024). Sementara 14 Kematian lainnya dilaporkan terjadi di kota Aurangabad di Bihar.

“Sekeliling tujuh orang Kembali meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit kemarin, Tetapi penyebab Niscaya Kematian mereka akan diketahui setelah otopsi,” kata Kolektor Distrik Aurangabad Shrikant Shastree, dikutip Reuters, Jumat (31/5/2024).

Pemerintah Odisha melarang aktivitas luar ruangan bagi karyawannya antara pukul 11.00 hingga 15.00. ketika suhu mencapai puncaknya.

Tiga orang meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Jharkhand, negara bagian yang bertetangga dengan Bihar, media lokal melaporkan.

Cek Artikel:  Tank-Tank Israel secara Paksa Masuki Posisi UNIFIL

India sedang mengalami musim panas yang terik dan sebagian ibu kota Delhi mencatat suhu tertinggi di negara itu sebesar 52,9 derajat Celcius minggu ini, meskipun suhu tersebut mungkin akan direvisi setelah departemen cuaca memeriksa sensor stasiun cuaca.

“Meskipun suhu di barat laut dan tengah India diperkirakan akan turun dalam beberapa hari mendatang, gelombang panas yang terjadi di India timur kemungkinan akan berlanjut selama dua hari,” kata Departemen Meteorologi India (IMD).

Di Delhi, dimana suhu tinggi telah menyebabkan burung dan monyet liar Kelenger atau Terperosok sakit, kebun binatang kota ini mengandalkan kolam dan alat penyiram Demi memberikan Donasi kepada 1.200 penghuninya.

Cek Artikel:  Serangan Udara Rusia Tewaskan Sejumlah Orang di Kharkiev

“Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air,” ujar Sanjeet Kumar, direktur kebun binatang, mengatakan kepada kantor Berita ANI.

Delhi, yang suhunya diperkirakan mencapai 43 derajat Celcius pada hari Jumat, mencatat Kematian pertama akibat cuaca panas pada minggu ini dan menghadapi kekurangan air yang parah.

Miliaran orang di seluruh Asia, termasuk negara tetangga India, Pakistan, sedang bergulat dengan kenaikan suhu, sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas Insan.

India, yang menyelenggarakan pemilu nasional di tengah cuaca panas, adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia Tetapi telah menetapkan Sasaran Demi menjadi negara yang Kagak menghasilkan emisi gas rumah kaca (net-zero emitter) pada tahun 2070.

Cek Artikel:  Netanyahu Kirim Delegasi Bahas Gencatan Senjata dengan Hamas, Perang Berakhir?

Meskipun panas melanda beberapa Kawasan di negara itu, negara bagian Manipur dan Assam di bagian timur laut dilanda hujan lebat setelah Topan Remal, dan beberapa daerah terendam banjir pada hari Jumat.

Hujan muson juga melanda pantai negara bagian Kerala paling selatan di negara itu pada hari Kamis, dua hari lebih awal dari perkiraan.

Mungkin Anda Menyukai