Sudah Siapkan Peta Jalan, Pemerintah Serius BBM Rendah Sulfur Bisa Tekan Emisi

Gedung Kementerian ESDM. Foto: Berkas Kementerian ESDM

Jakarta: Kementerian Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur dapat menekan emisi.

 

Seperti diketahui, sektor transportasi memegang kunci penting dalam upaya penurunan emisi. Tetapi saat ini masih banyak transportasi yang menggunakan BBM dengan sulfur tinggi.

 

Maka, mengganti dengan BBM yang rendah sulfur menjadi sebuah keharusan agar kualitas udara tidak bertambah buruk.

 

“BBM rendah sulfur adalah sebuah kebutuhan. Karena kita semua tahu kualitas udara kita saat ini kurang bagus dan salah satu penyebabnya adalah BBM kita yang mengandung sulfur yang tinggi,” kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (Biro Klik) Kementerian Daya dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi dikutip dari laman Kementerian ESDM, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Cek Artikel:  Melantai di Bursa, Absaham VERN Disambut Antusias Investor

 

Agus menambahkan, untuk pelaksanaannya, pemerintah telah membuat peta jalan (road map) pelaksanaan pendistribusian BBM rendah sulfur tersebut dan tentunya menjadi rujukan dalam pelaksanaanya.

 

“Road map pemanfataan BBM rendah sulfur sudah tersedia, tentunya pelaksanannya akan mengikuti road map tersebut,” ujar Agus.
 


Ilustrasi biodiesel. Foto: Kementerian ESDM
 

Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi untuk menjaga kenaikan suhu global dengan menaikkan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) dari target pengurangan emisi karbon menjadi 32 persen (912 juta ton CO2) pada tahun 2030 dari sebelumnya 29 persen atau setara 835 juta ton CO2.

 

Penggunaan BBM bersulfur rendah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi yang menjadi pemicu naiknya suhu pemanasan global tersebut.

Cek Artikel:  PLN Nusantara Power Kaji Tingkatkan Kapasitas PLTS Terapung Cirata Tiga Kali Lipat

 

Berdasarkan peta jalan yang ada, pendistribusian BBM bersulfur rendah jenis minyak solar bersulfur rendah pada tahap awal akan mulai didistribusikan di Jakarta, Cikampek dan Balongan, dilanjutkan kemudian pada periode berikutnya di Nusa Tenggara dan Kalimantan dan dilanjutkan kemudian ke Sulawesi, Papua dan Maluku.

 

Sementara pendistribusian jenis bensin bersih bersulfur rendah tahap awal akan mulai didistribusikan di daerah Sumatera bagian utara (Sumbagut) dilanjutkan ke Sumatera bagian selatan sebagian, kemudian Banten dan Jawa Tengah bagian utara dilanjutkan kemudian pendistribusian di Kalimantan Barat.

Mungkin Anda Menyukai