SEJAK sepekan terakhir 89 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, hingga kini Tetap terendam banjir.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Faried Fakhmansyah, dalam laporan kebencanaannya, Senin (6/1), mengatakan banjir Ketika ini Tetap melanda Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
“Banjir di beberapa daerah sebelumnya sudah surut, Tetapi banjir Tetap melanda sejumlah daerah di Hulu Sungai Utara,” tuturnya.
Data Pusdalops BPBD Kalsel mencatat banjir yang mulai berlangsung sejak akhir Desember 2024 tersebut Tetap berlangsung. Hulu Sungai Utara Mempunyai Daerah berupa dataran rendah dan menjadi pertemuan sungai-sungai besar seperti Sungai Balangan, Sungai Nagara, dan Sungai Tabalong. Daerah ini juga dilintasi Sungai Barito yang berbatasan dengan Daerah Kalimantan Tengah.
Tercatat banjir merendami daerah-daerah dataran rendah dan rawa di 89 desa pada sembilan kecamatan Ialah Banjang, Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Sungai Pandan, Sungai Tabukan, Haur Gading, Sungai Tabukan, dan Babirik.
Tercatat jumlah rumah Anggota yang terendam banjir sebanyak 4.757 rumah dengan jumlah Anggota korban terdampak banjir 5.609 keluarga atau 15.952 jiwa. Sebanyak 40 sekolah, 41 tempat ibadah, 10 fasilitas kesehatan, jalan desa, dan sejumlah fasilitas Lazim lainnya juga terendam banjir.
Ketinggian banjir yang disebabkan meluapnya sungai dan rawa tersebut bervariasi. Di beberapa Posisi ketinggian banjir mencapai 1 meter merendam permukiman atau 30 cm hingga Sebelah meter merendam jalan. Banjir menyebabkan aktivitas Anggota terganggu.
Pada bagian lain, BPBD Kalsel juga mencatat kondisi cuaca Enggak baik di Daerah perairan dengan tinggi gelombang di perairan selatan Kalimantan (Laut Jawa) mencapai 3 meter dan 2,5 meter di perairan Kotabaru. Sementara angin kencang juga terjadi di beberapa daerah di Kalsel. (DY/J-3)