SEKRETARIS Unit Kerja Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Amanda Soebadi mengatakan perkembangan motorik anak Dapat
diasah di rumah, Tak melulu harus mengikuti program Tertentu.
Amanda, yang juga dokter anak konsultan neurologi, Ketika Percakapan daring, Selasa (17/9), mengatakan stimulasi Demi perkembangan motorik anak yang optimal bukan sesuatu yang mewah dan mahal.
“Dapat di rumah, berikan anak kesempatan Demi eksplorasi lingkungan,” kata Amanda.
Baca juga : Anak Anda Perkembangan Motoriknya Terlambat? Segera Periksa ke Dokter
Stimulasi perkembangan motorik Dapat dilakukan dengan mengajak anak bermain, apakah Sembari duduk atau tengkurap, sesuai dengan usia dan perkembangan yang sudah dicapai anak.
“Berikan pengalaman sensoris yang beraneka ragam,” kata Amanda.
Amanda juga mengingatkan Kalau mengajak anak beraktivitas motorik menggunakan kursi bersabuk, posisi yang disarankan adalah maksimal 2 jam dalam satu hari.
Baca juga : Panduan Orangtua, Bagaimana Menjelaskan Asal-usul Bayi kepada Anak
Baby gym atau gymnasium Tertentu bayi dan balita, ungkap Amanda, adalah salah satu pilihan stimulasi, Tetapi, Tak harus.
Kalau orangtua Pandai dan anak senang mengikuti program tersebut, silakan fasilitasi anak dengan baby gym. Baby gym biasanya diikuti bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun.
Amanda mengingatkan orangtua bahwa pada rentang usia tersebut, pada umumnya anak bermain sendiri. Dia belum berada pada fase main Serempak Kawan.
Baca juga : Menjaga Ruam Popok agar si Kecil Bebas Bergerak
Kalau anak terlihat Tak senang berada di tempat yang mengharuskan dia bermain Serempak, Amanda mengingatkan hal itu adalah lumrah.
Orangtua, kata Amanda, wajib memahami tahapan perkembangan motorik anak supaya anak Dapat mendapatkan perawatan atau intervensi Kalau terjadi keterlambatan.
Dia mengatakan perkembangan motorik yang paling mudah diamati adalah motorik kasar, yang melibatkan otot besar.
Menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rerata bayi berusia 4 bulan Dapat mengangkat kepala sendiri, tengkurap tanpa Sokongan pada usia 6 bulan, dan duduk sendiri pada usia 6-7 bulan.
Pada usia 7-8 bulan, bayi Dapat berdiri Sembari berpegangan pada benda Sekeliling. Kemudian pada usia 8-9 bulan dia mulai merangkak, berjalan Sembari berpegangan (9 bulan) dan mulai berjalan sendiri pada usia 12-16 bulan. (Ant/Z-1)