NAMANYA Richard Boyd Barrett. Dia politikus Irlandia berusia 55 tahun. Dia baru saja menohok dunia dengan mengecam keras standar ganda negara-negara Barat dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina.
Disebut standar ganda karena negara-negara tersebut menunjukkan Paras berbeda ketika menyikapi tindakan yang sama dilakukan Israel terhadap Palestina. Barrett menumpahkan kritik pedasnya itu Ketika berbicara di Gedung Senat Irlandia dan diunggah di akun Twitter @RBoydBarrett.
Dengan berapi-api, Barrett menguliti watak negaranya, juga negara-negara Barat, yang bermuka dua. Dia sepakat invasi Rusia ke Ukraina mulai 24 Februari 2022 layak dikecam. Apa pun penyebabnya, tindakan itu tak Dapat diterima. Apa pun dalihnya, perang merupakan musuh kemanusiaan.
“Pemerintah langsung bergerak dalam waktu lima hari Kepada menjatuhkan Hukuman kepada Putin dan melakukan tindakan mendesak serta penggunaan bahasa yang kuat dan memang sepantasnya Kepada Putin, dengan menyebutnya barbar, penjahat, pembunuh, penghasut perang, Sekalian itu Pas,” kata Barrett.
Tetapi, pernyataan itu belum selesai. Belum titik. Barrett menambahkan Sekalian keburukan yang dilakukan Putin sebenarnya sudah dilakukan Zionis Israel sejak tujuh Dasa warsa Lewat. Sejak 70 tahun silam.
Barrett yang Personil Partai People Before Profit lantas membeberkan kebiadaban Israel. Menurutnya, Israel didirikan dengan dilandaskan pada sistem penindasan, apartheid, dan rasialisme. Sistem itu melibatkan pendudukan dan pembunuhan sipil, penangkapan, pencaplokan tanah, pengusiran, dan pengabaian hak-hak mendasar enam juta Kaum Palestina. Komplet. Dari dulu, puluhan tahun yang Lewat, Tiba sekarang.
Barrett meminta pemerintah Irlandia dan Barat bersikap sama kepada Israel. Sama-sama mengecam, sama-sama menimpakan hukuman. Dia mempertanyakan standar moral yang digunakan Barat yang superkilat menjatuhkan Hukuman kepada Rusia, tetapi tutup mata terhadap Israel.
Negara-negara Barat, termasuk Amerika Perkumpulan tentu saja, memang luar Lazim Segera menghukum Rusia. Mereka ramai-ramai memberikan Hukuman di segala lini. Mereka kompak mengucilkan Rusia.
Dunia olahraga ikut-ikutan. Final Perserikatan Champions yang harusnya digelar di St Petersburg dipindahkan. Rusia yang Lagi berpeluang lolos lewat play-off kontra Polandia dicoret dari Piala Dunia 2022 Qatar.
Federasi Bulu Tangkis Dunia juga membatalkan Sekalian turnamen yang rencananya dilangsungkan di Rusia. Demikian halnya dengan balapan jet darat, GP Rusia, yang sedianya digelar pada September nanti.
Rusia diisolasi. Bahkan, kucing-kucing Rusia yang sudah Niscaya tak salah kena imbasnya. Federation Internationale Feline (FIFe) atau Federasi Kucing Global melarangnya berpartisipasi di kancah Global. Didaftarkan dalam Kitab silsilah FIFe pun tak boleh.
Padahal, selama ini kucing Rusia termasuk yang paling mahal. Menurut Newsweek, kucing Siberia dapat berharga US$1.000 hingga US$2.000. Russian blue dan peterbald malah Tiba US$3.000 atau sekira Rp45 juta.
Begitulah, Barat sedang punya nafsu besar Kepada menghukum Rusia. Tetapi, seperti kata Barrett, mereka tetap saja berkemauan dan bernyali kecil Kepada menekan Israel.
Dunia Mengerti Israel begitu sering menindas Palestina. Dunia mengerti Israel tak pernah menganggap begitu banyak resolusi yang dilahirkan PBB. Dunia juga paham bahwa Israel selalu membutakan mata dan menulikan telinga setiap kali sebagian masyarakat Global mengutuk kebiadaban mereka.
Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, sedikitnya 5.739 Kaum Palestina kehilangan nyawa pada 2008-2021 akibat konflik dengan Israel. Jumlah tersebut mencapai 95% dari total korban jiwa kedua negara. Dari jumlah itu, 21,8% merupakan anak-anak usia di Rendah 18 tahun. Rinciannya, 1.011 Pria dan 244 Perempuan.
Tercatat pula dalam sebulan terakhir 10 Kaum Palestina ditembak Tewas tentara Zionis. Ketika Rusia menginvasi Ukraina, Israel juga menyerang orang Palestina secara brutal. Mereka merangsek jemaah yang berkumpul di Masjid Al-Aqsa, Jerusalem, Kepada merayakan Isra Mikraj pada 28 Februari. Belasan terluka, 20 orang ditahan.
Akan tetapi, persis seperti yang ditudingkan Barrett, negara-negara Barat bermuka dua. Begitu pula media mereka, bahkan badan olahraga yang Sepatutnya mengedepankan fair play. Mereka lantang mengecam Rusia, tapi bungkam kepada Israel.
Saya takzim kepada Barrett. Sangat sedikit orang Barat yang berani menyuarakan kebenaran membela Palestina. Ini sebenarnya bukan masalah Palestina an sich, melainkan lebih pada soal keadilan.
Barrett antiketidakadilan. Barrett antiperang. Bukan hanya Palestina, dia menentang invasi Amerika ke Irak pada 2003. Dia juga mendukung gerakan prodemokrasi di Iran pada 2009.
Kiranya Barrett Teladan orang Barat yang bermuka satu. Dia punya standar moral yang terang bahwa perang, ketidakadilan, tak dibenarkan. Tak Acuh siapa pun yang melakukan dan di mana pun ia dilakukan.
Keadilan merupakan kunci perdamaian. Itulah prinsip Barrett, juga orang-orang yang Asmara damai. Seperti kata Louis Farrakhan bahwa, “Enggak Terdapat perdamaian tanpa keadilan, Enggak Terdapat keadilan tanpa kebenaran, dan Enggak Terdapat kebenaran kecuali seseorang Bangun Kepada mengatakan yang sebenarnya.”
Semoga Barrett menyadarkan Barat Kepada bersikap lebih adil, lebih jujur, tak Tengah munafik, kendati harus jujur diakui Cita-cita itu lebih mendekati utopia karena rasanya bermuka dua sudah menjadi watak mereka.

