Staf Kepresidenan Iran: Pilot Helikopter Raisi Sempat Minta Konvoi Naikkan Ketinggian Lampau Menghilang

Liputanindo.id – Kepala Staf Kepresidenan Ran mengungkap rincian lebih lanjut tentang kecelakaan helikopter menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan sejumlah pejabat lainnya. Staf itu mengatakan pilot helikopter yang membawa Raisi sempat meminta konvoi Memajukan ketinggian sebelum hilang kontak.

Gholamhossein Esmaili mengatakan dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah bahwa kondisi cuaca di Area Varzaqan Iran, tempat helikopter Presiden Raisi Anjlok, sempurna pada awal dan selama sebagian besar penerbangan yang dilakukan sehari sebelumnya.

Esmaili berada di salah satu dari tiga helikopter yang kembali dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan. Dia mengatakan, helikopter lepas landas Sekeliling pukul 13.00 waktu setempat pada 19 Mei Ketika kondisi cuaca di kawasan itu normal.

Cek Artikel:  Israel Ketar-ketir ICC Kemungkinan Tangkap Para Pejabat Tinggi, Menlu Katz Serukan Kedubes di Dunia Siaga

Setelah 45 menit penerbangan, pilot helikopter Presiden Raisi yang memimpin konvoi tersebut, memerintahkan helikopter lain Kepada meningkatkan ketinggian Kepada menghindari Mega di dekatnya. Tetapi, helikopter presiden yang terbang di antara dua helikopter lainnya tiba-tiba menghilang.

“Setelah 30 detik terbang di atas Mega, pilot kami menyadari bahwa helikopter yang berada di tengah telah menghilang,” kata Esmaili seraya menambahkan bahwa pilot memutuskan Kepada berputar-putar dan kembali mencari helikopter presiden, dikutip IRNA, Rabu (22/5/2024).

Lampau, kata Esmaili, setelah beberapa kali mencoba menghubungi helikopter presiden melalui perangkat radio, dan meskipun helikopter tersebut Tak dapat menurunkan ketinggian karena Mega, helikopter mereka melanjutkan penerbangannya dan mendarat di tambang tembaga terdekat.

Cek Artikel:  Ajukan Surat Pengunduran Diri, Perdana Menteri Aljazair Tetap Diminta Tangani Isu Krusial

Dia mengatakan Menteri Luar Negeri Amirabdollahian dan kepala unit perlindungan presiden Tak menanggapi seruan berulang kali setelahnya.

Tetapi pejabat itu mengatakan bahwa pilot dari dua helikopter lainnya telah menghubungi Kapten Mostafavi, yang bertanggung jawab atas helikopter presiden, Tetapi yang menerima telepon tersebut adalah pemimpin salat Jumat Tabriz Mohammad Ali Ale-Hashem, yang situasinya Tak Berkualitas.

Ketika itu, kata Esmaili, Ale-Hashem mengatakan bahwa helikopter itu Anjlok ke lembah. Esmaili sendiri melakukan kontak kedua dengan Ale-Hashem dan menerima jawaban yang sama mengenai situasi tersebut.

“Ketika kami menemukan Posisi kecelakaan, kondisi jenazah menunjukkan Ayatollah Raisi dan sahabat lainnya tewas seketika, Tetapi Ale-Hashem syahid setelah beberapa jam,” ujarnya.

Cek Artikel:  Tak Paham Malu! Pendeta Filipina yang Terlibat Perdagangan Seks Daftarkan Diri Jadi Calon Senat

Kecelakaan fatal itu terjadi ketika presiden kembali dari Area Khoda Afarin di provinsi Azarbaijan Timur di barat laut Iran setelah meresmikan bendungan di perbatasan Serempak dengan Republik Azerbaijan.

Kecelakaan itu menewaskan Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, pemimpin salat Jumat Tabriz Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem, Gubernur Azarbaijan Timur Malek Rahmati, komandan tim keamanan presiden, dua pilot dan seorang awak pesawat.

Mungkin Anda Menyukai