Sri Mulyani-Gus Ipul makan siang bareng siswa Sekolah Rakyat

Menkeu Sri Mulyani dan Mensos Gus Ipul makan siang bareng siswa SRMA 10 Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025). Foto: Kemensos

Sri Mulyani-Gus Ipul makan siang bareng siswa Sekolah Rakyat

Dalam Negeri   
Editor: Nandang Karyadi   
Minggu, 10 Agustus 2025 – 13:33 WIB

Liputanindo.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Serempak Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) makan siang Serempak para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025).

Tanpa sekat, Sri Mulyani, Gus Ipul, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono duduk dan berbincang dengan para siswa. Kegiatan diawali doa Serempak sebelum menikmati hidangan sederhana Tetapi bergizi.

Cek Artikel:  Live Score Timnas Vs Australia: Menit ke-75 Kedudukan Tetap Imbang 0-0 - Liputanindo.id

Dalam dialognya, Sri Mulyani menyoroti cerita seorang siswa yang kini Dapat makan tiga kali sehari setelah bersekolah di SRMA. “Kita lihat tadi anak-anak tadi cerita bahwa mereka Eksis yang biasanya makan hanya satu kali, atau dua kali sehari. Mereka sekarang (di Sekolah Rakyat) mendapatkan makanan tiga kali sehari, plus snack,” jelasnya.

Siswa tersebut adalah Jasmia. Sebelum bersekolah di SRMA, ia mengaku biasanya hanya makan sekali atau dua kali sehari. “Makannya (di sini), alhamdulillah, tiga kali sehari, Bu, Pak. biasanya saya di rumah dua kali, bahkan sekali atau enggak, Kagak makan,” ujarnya.

Di SRMA, Jasmia terbiasa mengikuti jadwal harian yang teratur mulai dari makan, beribadah, hingga tidur. “Jadi saya di sini makin disiplin,” katanya.

Cek Artikel:  Indonesia Butuh Minimal 15 Poin untuk Lolos ke Piala Dunia, Begini Hitungannya - Liputanindo.id

Usai santap siang, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh menyampaikan apresiasi kepada Sri Mulyani. “Matur sembah nuwun Ibu, panjenengan berkenan rawuh (datang) dan dahar (makan) Serempak murid-murid atau siswa-siswa Sekolah Rakyat yang Eksis di sini,” tuturnya.

Kepada Sri Mulyani, Prof Nuh memaparkan tiga aspek Primer yang dipetakan sejak awal penerimaan siswa yang direkrut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 dan 2, tanpa tes masuk.

Aspek pertama adalah kebugaran, meliputi pengukuran usia, tinggi badan, berat badan, lingkar perut, hingga indikasi stunting. Aspek kedua adalah kesehatan, mencakup kebutuhan kacamata, perawatan gigi, hingga pemeriksaan anemia.

Kagak berhenti di situ, aspek ketiga adalah pemetaan psikososial dan Bakat siswa. “Sekalian anak-anak ini sudah dipetakan Bakat-talentanya, melalui DNA talent mapping. Sehingga kita Paham kecenderungan anak-anak itu nanti bakatnya ke mana, sehingga para guru itu nanti, kepala sekolah dan guru, pendamping, semuanya Dapat mengarahkan sesuai dengan talentanya,” Terang Prof Nuh.

Cek Artikel:  Shin Tae-yong: Saya mencintai Indonesia

Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Mungkin Anda Menyukai