liputanindo.com – Market sepeda motor Supersport memang tak Kembali dimonopoli oleh motor motor bermesin empat silinder segaris 600cc seperti pada satu Dasa warsa yang Lewat. Dan bahkan mesin mesin twin sudah banyak mengisi segmentasi market ini terlebih dengan konfigurasi twin inline dengan crank-pin 270° atau yang di Yamaha dikenal dengan nama mesin Cross Plane 2 (CP2). Tetapi tentu mesin dengan konfigurasi crank pin seperti ini bukan hanya Pandai diisi oleh Yamaha, pasar ini bebas dan bahkan brand Honda pun sudah mulai memasukinya dengan Hornet 750. Selain mesin twin 270°, Terdapat Kembali varian lain seperti mesin triple inline 660cc yang akan kita bahas kali ini dari Triumph.
Sebenarnya Triumph sejak beberapa tahun yang Lewat punya platform unit Supersport dengan nama Daytona 675 tetapi mereka meninggalkan arena Supersport pada tahun 2017, me-discontinue-kan Daytona 675 dari jajarannya karena penjualan yang sedikit dan pengetatan standar emisi gas buang di Eropa. Terdapat kebangkitan kembali nama tersebut pada tahun 2020 ketika hadir Daytona 765 edisi terbatas 1.530 unit merayakan kesepakatan Triumph Buat memasok mesin ke kejuaraan Moto2. Setelah itu Daytona hilang dari pasaran . . Hingga mungkin nanti hadirnya Daytona 660 yang foto spyshotnya Pandai dilihat di artikel ini.
Fairing depannya, bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Lampu depan tampaknya menggunakan common part dengan Tiger Sport 660, Tak hanya mengefesienkan biaya produksi, Tetapi juga membantu memberikan corporate design di seluruh jajaran motornya.
Menyantap dari nomenklaturnya yang menggunakan embel embel ‘660’, basis mesinnya Terang datang langsung dari Triumph Trident dan Tiger Sport, dengan model rangka baja sederhana yang membungkus mesin triple 660cc Triumph, yang menghasilkan tenaga 81 Hp pada model tersebut. Dari segi performa, ini akan menempatkannya di antara Yamaha YZF-R7 dengan 72 hp dan Honda CBR650R 94 hp dengan catatan Kalau mengusung performa mesin yang sama dengan model Triumph 660 lainnya.
Sasis Istimewa dan bahkan bodi belakang semuanya berasal dari Trident. Garpu suspensi depan, roda, dan remnya dari Street Triple 765. Ini Pandai menjadi indikator bahwa Daytona lebih cenderung dikendarai Tiba batasnya dibandingkan dengan Trident yang menjadi basisnya yang lebih ke motor roadster. Triumph belum memilih Buat memberikan posisi berkendara ekstrim seperti Yamaha R7 yang Pandai dikatakan motor yang track oriented, meskipun itu akan menjadi rival terdekatnya. Kalau Yamaha menggunakan jalur sportbike tulen, dengan stang clip-on bar yang dipasang pada posisi yang rendah, Daytona tampak Mempunyai posisi handle bar yang lebih tinggi dan lebar, sehingga posisi berkendaranya lebih mirip CBR650R. – @liputanindo