Spesies Lynx Iberia Muncul Kembali Usai Dinyatakan Punah, Terdeteksi di Spanyol dan Portugal

Liputanindo.id – Spesies lynx yang telah dinyatakan punah ditemukan di daerah terpencil di Spanyol dan Portugal. Spesies lynx ini bahkan meningkat lebih dari sepuluh kali lipat sejak awal milenium.

Menurut laporan Reuters, para Ahli satwa liar menyebut pemulihan Lynx Iberia merupakan hal yang tak tertandingi di antara kucing-kucing lain di Era kepunahan, di mana spesies-spesies punah dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 10 juta tahun terakhir akibat perubahan iklim, polusi, dan hilangnya habitat.

Persatuan Dunia Demi Konservasi Alam, yang mengkategorikan spesies berdasarkan tingkat risiko yang mereka hadapi dalam “Daftar Merah” yang dibuat beberapa kali dalam setahun, Meningkatkan Lynx Iberia dari terancam punah menjadi rentan pada hari Kamis (20/6).

Cek Artikel:  Recep Tayyip Erdogan Tuding Israel Manfaatkan Konflik untuk Perluas Distrik

Meskipun Lynx Iberia Mempunyai mata kuning dan ekor pendek kekar hitam dengan spesies lynx lainnya, ia jauh lebih kecil dari mereka dan Mempunyai “janggut” hitam khas dengan rambut panjang di Sekeliling dagunya.

“Hanya Terdapat 62 orang dewasa yang tersebar di hutan Mediterania pada tahun 2001 tetapi populasinya melonjak menjadi Sekeliling 648 pada tahun 2022,” kata IUCN.

“Begitu ini, populasinya telah meningkat menjadi lebih dari 2.000 ekor, termasuk lynx muda dan dewasa yang tersebar dalam jarak ribuan kilometer yang meliputi daerah pegunungan berbatu dan lembah,” tambahnya.

Francisco Javier Salcedo Ortiz, Koordinator proyek LIFE Lynx-Connect, yang memimpin aksi konservasi lynx Iberia menyebutnya sebagai pemulihan spesies kucing terbesar yang pernah dicapai melalui konservasi. Dia juga memuji berbagai aktor termasuk pemilik tanah, petani, pemburu dan Uni Eropa yang memberikan dukungan finansial dan logistik.

Cek Artikel:  Qatar Tuntut Digelar Penyelidikan Global Atas Serangan Israel terhadap UNIFIL

Upaya yang dilakukan dipusatkan pada peningkatan kelimpahan mangsanya, sejenis kelinci liar yang juga terancam punah, program pembebasan ratusan lynx yang ditangkap, serta restorasi semak belukar dan hutan.

Tetapi, IUCN memperingatkan bahwa keuntungan yang diperoleh dapat berbalik arah dan mengatakan bahwa ancamannya mencakup penyakit yang berasal dari kucing domestik dan populasi kelinci Eropa yang menjadi makanannya serta perburuan liar dan pembunuhan di jalan.

Lebih lanjut, IUCN akan merilis pembaruan Daftar Merah yang lebih luas yang berfungsi sebagai barometer keanekaragaman Hidup pada minggu depan.

Mungkin Anda Menyukai