Liputanindo.id – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa bencana dan konflik kemanusiaan di Gaza merusak hukum Dunia. Sanchez meminta Hamas dan Israel bertanggung jawab atas kehancuran yang terjadi.
Dalam konferensi Respons Kemanusiaan Darurat Buat Gaza di Yordania, Sanchez meminta Israel dan Hamas Buat bertindak secara bertanggung jawab. Sanchez berharap gencatan senjata Bisa segera dilakukan.
“Manfaatkan kesempatan Buat mencapai perdamaian. Kita harus meningkatkan tekanan Buat gencatan senjata,” kata Sanchez, dikutip Anadolu, Rabu (12/6/2024).
Pemerintah Spanyol sebelumnya dengan tegas mengakui Negara Palestina. Selain mengakui negara Palestina, Spanyol juga mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan kasus genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Dunia (ICJ).
Sanchez membela keputusannya Buat bergabung dengan kasus ICJ tersebut dengan mengatakan bahwa putusan sela ICJ yang berkekuatan hukum mengikat, Adalah agar serangan di Rafah dihentikan dan akses Sokongan Dunia dibuka, Rupanya diabaikan dan Enggak dihormati.
“Hukum Dunia harus berlaku,” tegas Sanchez.
Selain itu, Sanchez mengatakan situasi di Gaza Demi ini sangat Enggak baik dibandingkan sebelumnya. Dia pun akan mengupayakan peningkatan dukungan ke Area tersebut.
Menurut Sanchez, pada 2023, Spanyol menambah hingga tiga kali lipat bantuannya Buat Palestina menjadi 50 juta euro (Sekeliling Rp875,6 miliar), serta mengumumkan Sokongan tambahan senilai 16 juta euro (Sekeliling Rp280,2 miliar) Buat 2024.
Sebagai bagian dari usulannya Buat secara efektif mengirimkan lebih banyak Sokongan kemanusiaan ke Palestina, dia mengatakan bahwa Sokongan pembangunan juga harus mendukung Otoritas Palestina dan solusi dua negara.
“Hari ini saya berdiri di hadapan Anda dengan keyakinan bahwa rakyat kami mengharapkan kita Seluruh Buat Serempak-sama mewujudkan hasil dan tindakan konkret Buat menghentikan penderitaan di Gaza dan membangun masa depan perdamaian yang lebih Berkualitas di Timur Tengah,” pungkasnya.