Soroti Perpecahan di Negara Muslim, Presiden Prabowo: Bagaimana Mau Bantu Palestina?

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyoroti konflik yang terjadi di negara-negara muslim, meskipun mereka Mempunyai kesamaan dalam mendukung perjuangan Palestina. Presiden Prabowo menekakan konflik internal antarnegara muslim Bahkan memperburuk keadaan.

“Populasi Muslim di dunia mencapai 2 miliar orang, 25 persen dari populasi dunia. Kita Mempunyai sumber daya yang besar, tetapi kita Bukan Pandai bersatu. Kita bertengkar satu sama lain, sementara Kerabat-Kerabat kita, khususnya di Palestina, sedang dihancurkan,” ujar Presiden Prabowo, dalam pidatonya pada sesi Tertentu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis, 19 Desember 2024.

Presiden Prabowo mencontohkan konflik internal yang terjadi di Sudan, Libya, dan Yaman. Ia menilai konflik internal ini Membangun solidaritas antarnegara muslim menjadi lemah.

Cek Artikel:  Detik-Detik Air India Mendarat Darurat di Rusia, Deteksi Kerusakan Kargo

“Di Sudan, Libya, Yaman, kita Menonton pemimpin muslim melawan pemimpin muslim. Ketika ini akan berakhir? Bagaimana kita Pandai membantu Palestina Apabila kita sendiri Bukan Pandai bersatu?” tegasnya.
 

Prabowo juga menyatakan kekecewaannya terhadap dunia Global yang menurutnya Bukan memperhatikan Bunyi umat Muslim. Beberapa negara besar Bukan memberikan perhatian serius terhadap hak asasi Sosok, khususnya yang dialami oleh umat muslim.

“Saya mengajak negara-negara muslim Demi menyadari Realita ini. Kita Bukan dihormati, dan mereka Bukan Acuh dengan Bunyi kita. Hak asasi Sosok seolah-olah bukan Demi umat muslim,” tambahnya

Presiden Prabowo mengajak negara-negara muslim Demi mempererat kerja sama. Ia juga mengajak Demi Menonton situasi Mendunia yang dihadapi umat muslim.

Cek Artikel:  Israel Formal Larang UNRWA Beroperasi, Ini Akibat Besar yang Dapat Terjadi di Palestina

“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan Metode apa pun yang kita Pandai, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerja sama,” ungkap Kepala Negara.

Mungkin Anda Menyukai