Solidaritas Kepada Gaza, Puing-Puing Jadi Dekorasi Natal di Betlehem Tahun Ini

Solidaritas untuk Gaza, Puing-Puing Jadi Dekorasi Natal di Betlehem Tahun Ini
Suasana muram Natal di Betlehem.(Dok. Anadolu Ajansi)

PERAYAAN Natal di Betlehem tahun ini tampak lebih muram dari biasanya. Tak Eksis dekorasi meriah khas Natal yang biasanya memenuhi setiap sudut kota Kelahiran Yesus sepanjang bulan Desember. Sebaliknya, sebagai bentuk solidaritas pada umat Kristiani di Gaza, gereja-gereja di Betlehem menggunakan puing-puing sebagai dekorasinya.

Gereja di kota bersejarah Betlehem di Tepi Barat Membangun dekorasi Natal tahun ini menggunakan puing alih-alih pohon Natal sebagai reaksi atas serangan Israel di Gaza.

 

“Ketika genosida terjadi atas Kaum kami di Gaza, kami Enggak Pandai merayakan Kelahiran Yesus Kristus tahun ini dengan Metode apapun. Kami merasa Enggak Mau merayakannya,” kata pendeta Munzir Ishak dari Gereja Evangelical Lutheran Christmas, di Betlehem.

Cek Artikel:  Momen Presiden Kuba Pimpin Demo Dukung Palestina, Desak Israel Hentikan Genosida di Gaza dan Lebanon

Oleh karena itu, alih-alih mendekorasi pohon Natal di Betlehem tahun ini, gereja tersebut memilih dekorasi yang terbuat dari puing-puing yang melambangkan kehancuran di Gaza.

Dekorasi tersebut adalah gundukan yang terbuat dari potongan beton di Sekeliling pohon zaitun, dan di tengah gundukan ditempatkan mainan bayi Kepada mengingatkan bayi yang terperangkap di Rendah puing-puing. Di Sekeliling puing-puing itu, disusun pula cabang pohon yang patah, beberapa patung dan lilin-lilin.

 

“Pesan kami kepada diri kami sendiri adalah: Tuhan Serempak kami dalam kesakitan. Kristus lahir dalam solidaritas dengan mereka yang kesakitan dan menderita. Tuhan menyertai mereka yang tertindas,” katanya.

Cek Artikel:  Turki Janji Dukung Penuh Pengakuan Global untuk Kosovo

“Kedua, kami Mau menyampaikan pesan kepada gereja di seluruh dunia. Sayangnya, Natal di Palestina seperti ini. Bagus Kristen maupun Muslim, inilah keadaan yang kami jalani di Palestina,” ujar Ishak.

Seperti diketahui, biasanya umat Kristen di seluruh dunia beramai-ramai mengunjungi kota Kelahiran Yesus itu pada akhir Desember setiap tahun Kepada merayakan Natal di Betlehem. Tahun ini, kunjungan wisatawan dan peziarah di Betlehem sangat minim, perekonomian kota tersebut juga menjadi ikut terguncang. (Ant/Z-9)

Mungkin Anda Menyukai