PERHIMPUNAN Perempuan Lintas Profesi (PPLIPI) kembali menyalurkan bantuan modal kepada 400 perempuan pelaku usaha mikro. Para perempuan yang umumnya adalah pedagang kecil itu mendapat bantuan modal usaha Rp500 ribu per orang. Program tahunan ini menjadi salah satu agenda dalam rangkaian peringatan HUT ke-8 PPLIPI.
“Para penerima bantuan ini kebanyakan pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak, atau pemilik warung kecil yang modal per harinya sekitar Rp300 ribu. Mereka bagian dari UMKM, salah satu sektor utama penopang perekonomian nasional. Dengan bantuan modal Rp500 ribu, diharapkan mereka dapat terus mengembangkan usaha,” ujar Ketua Biasa PPLIPI, Indah Suryadharma Ali, pada penyerahan bantuan di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Ia menjelaskan, pemberian bantuan modal kepada perempuan pelaku UMKM merupakan salah satu program unggulan PPLIPI yang dilakukan sejak organisasi itu berdiri pada 17 April 2016. Sejauh ini, program tersebut sudah menyentuh 7.000 UMKM se-Jabodetabek dan total 10.000 UMKM se-Indonesia.
Baca juga : Pola Pikir hanya untuk Sekadar Bertahan Hidup harus Dikubur
Selain bantuan modal, program pengembangan UMKM yang juga rutin dilakukan PPLIPI ialah pelatihan pengemasan produk dan pemasaran digital. “Karena, kami mengidentifikasi ada tiga permasalahan yang kerap dihadapi UMKM. Ialah kurangnya modal, kemasan produk yang kurang menarik, dan pemasaran yang masih terbatas. Kami berharap, melalui pelatihan mereka bisa melakukan peningkatan,” terangnya.
Sejauh ini, lanjut Indah, sudah banyak penerima bantuan yang sukses mengembangkan usaha. “Misalnya, dari yang semula hanya menggelar dagangan di meja kecil depan rumah, kini sudah punya warung kecil. Kami selalu melakukan evaluasi. Demi mereka yang usahanya terbukti berkembang, kami beri penghargaan dan bantuan modal lagi.”
64,5% UMKM Dikelola Perempuan
Dalam sambutan yang disampaikan melalui video, Menteri Koperasi & UKM, Teten Masduki, mengapresiasi program-program PPLIPI dalam upaya pemberdayaan perempuan, khususnya di bidang ekonomi. “Program ini sangat tepat, karena potensi perempuan dalam peningkatan perekonomian negara sangat signifikan. Dari 65,4 juta unit UMKM, sekitar 64,5% pelakunya adalah perempuan,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua Biasa Kowani, Giwo Rubianto. “PPLIPI sebagai anggota Kowani telah ikut memberi sumbangsih dalam upaya bersama untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di seluruh aspek kehidupan, sebagaimana dicetuskan oleh Kongres Perempuan Pertama, di Yogyakarta pada tahun 1928.”
Pada kesempatan itu sejumlah Dewan Pimpinan Area dan Dewan Pimpinan Cabang PPLIPI mendapat penghargaan atas prestasi mereka dalam melaksanakan program-program pemberdayaan perempuan. (B-1)