Liputanindo.id – Pemerintah Hungaria menegaskan bahwa perangkat pager yang meledak di Lebanon tidak pernah berada di negara itu. Bantahan ini dikeluarkan setelah tuduhan perushaan Taiwan, Gold Apollo, yang menyalahlan Hungaria.
Juru bicara pemerintah Zoltan Kovacs muncul setelah sebuah perusahaan Taiwan Gold Apollo menyalahkan perusahaan Hungaria, BAC Consulting KFT, yang berpusat di Budapest, yang memiliki lisensi untuk menggunakan merek Gold Apollo pada pager tersebut.
“Pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa perusahaan yang dimaksud adalah perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi atau operasional di Hungaria,” kata Kovacs, dilansir Anadolu, Kamis (19/9/2024).
“Terdapat satu manajer yang terdaftar di alamat yang dicantumkan, dan perangkat yang dirujuk tidak pernah berada di Hungaria,” tegasnya menambahkan.
Meski demikian, Kovacs menekankan bahwa pemerintah Hungaria akan bekerjasama dengan semua lembaga dan organisasi mitra internasional selama proses penyelidikan dilakukan.
“Selama penyelidikan lebih lanjut, badan keamanan nasional Hungaria bekerja sama dengan semua lembaga dan organisasi mitra internasional yang relevan,” tambah juru bicara tersebut.
Kovacs juga menambahkan bahwa kasus tersebut tidak menimbulkan risiko keamanan nasional bagi Hungaria.
Dilaporkan sebelumnya, perangkat komunikasi nirkabel atau pager meledak secara serentak di Lebanon. Ledakan itu menewaskan 21 orang, termasuk anak-anak, dan lebih dari 3.000 orang lainnya terluka akibat ledakan tersebut.
Grup Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut. Hizbullah menuduh Israel meretas perangkat tersebut yang akhirnya meledak secara bersamaan.
Tetapi sampai dengan saat ini, Israel tidak mengeluarkan pernyataan apapun atas insiden tersebut.