Liputanindo.id – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono hingga Ketika ini belum memutuskan Demi maju di konstestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) daerah itu pada tahun ini.
“Gini, hari esok penuh Asrar, biar alam semesta yang menjawab,” kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjawab pers usai Jakarta International Marathon (JAKIM) 2024 di Jakarta, Minggu (23/6/2024).
Ketika didesak pers seputar Argumen dan lain sebagainya, tampak Heru hanya tersenyum saja dan tak berkomentar lebih lanjut.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Standar (KPU) DKI Jakarta menyatakan bakal Kekasih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta dari jalur perseorangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana tak memenuhi syarat administrasi perbaikan Arsip pendukung pencalonan dalam pilkada.
“Dari 1.229.777 data yang diunggah ke Silon (Sistem Informasi Pencalonan), sebanyak 447.469 dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan 782.308 Enggak memenuhi syarat (TMS),” ujar Ketua Divisi Teknis KPU DKI Jakarta Dody Wijaya.
Dody menyebutkan adapun jumlah dukungan memenuhi syarat (MS) ini Lagi kurang dari dukungan minimal, yakni sebanyak 618.968 orang yang telah ditetapkan sehingga status Pembuktian administrasi bakal Kekasih calon perseorangan dinyatakan Enggak memenuhi syarat.
KPU DKI Jakarta juga telah memetakan tempat pemungutan Bunyi (TPS) Demi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 dan Terdapat perbedaan dengan Ketika Pemilu 2024.
“TPS Demi Pilgub Jakarta akan berkurang 50 persen dibandingkan pada pemilu kemarin,” kata Ketua Divisi Data dan Informasi Komisi Pemilihan Standar (KPU) DKI Jakarta Fahmi Zikrillah.
Menurut dia, KPU Provinsi DKI Jakarta sedang menyusun daftar pemilih berdasarkan data hasil sinkronisasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan DPT pemilu terakhir, Yakni sebanyak 8.315.669.
Bilangan tersebut bertambah sebanyak 62.772 pemilih dibandingkan dengan DPT Pemilu 2024, Yakni 8.252.897 pemilih.
Ia menjelaskan bahwa penyusunan daftar pemilih tersebut dilakukan dengan pemetaan TPS, Yakni membagi pemilih Demi setiap TPS paling banyak 600 orang.
“Hasil pemetaan TPS ini akan menjadi bahan bagi pemutakhiran data pemilih Demi dicocokkan dan diteliti (coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) pada Lepas 24 Juni hingga 24 Juli 2024,” katanya.
Fahmi mengatakan bahwa pada Pilgub 2024, jumlah TPS dipastikan akan berkurang dibandingkan pada Penyelenggaraan Pemilu 2024 karena maksimal pemilih yang Terdapat dapat mencapai 600 orang.
Sedangkan Demi Pemilu 2024, pemilih yang terdaftar maksimal 300 orang sehingga terdapat pengurangan TPS di DKI Jakarta lebih dari 50 persen.
“Pada pemilu kemarin TPS berjumlah 30 ribu lebih. Jadi, pada pilgub ini kemungkinan hanya 14 ribu sekian TPS,” katanya. (Ant)