Soal Kecelakaan Maut Bus Pelajar di Ciater, Polisi: Apa Rem Tak Berfungsi atau Sopir Panik?

Liputanindo.id – Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan menyatakan, bahwa tempat tergulingnya bus pelajar SMK Lingga Kencana Depon di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, merupakan jalur rawan kecelakaan.

Demi meninjau olah TKP di Posisi kejadian di Subang, Minggu (12/5/2024), Aan mengaku pihaknya akan menggelar Focus Group Disscusion (FGD) Berbarengan instansi terkait Demi memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat guna mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.

“Rekomendasi termasuk masalah rekayasa Lampau lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti mana, (jalur) Emen Eksis diperlebar dan sebagainya, itu Seluruh akan kita tuangkan,” katanya.

Dia mengatakan berdasarkan hasil sementara dari olah tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya Tak menemukan jejak rem di Posisi kecelakaan bus terguling.

Cek Artikel:  Polisi Buru Pelaku Tawuran Antar Gengster di Semarang

“Jadi kalau kami lihat dari TKP yang Eksis, ini Tak Eksis jejak rem dari bus tersebut. Yang Eksis itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, Eksis beberapa meter di situ. Kemudian Tiba akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik,” kata Aan Demi meninjau olah TKP di Posisi kejadian di Subang, Minggu.

Dirinya menduga bahwa kecelakaan bus tersebut diakibatkan oleh kegagalan pada fungsi rem dari bus tersebut, sehingga oleng ke kanan, hingga menabrak mobil dari arah berlawanan.

Menurut dia, Tak adanya jejak rem bus yang terguling tersebut harus diselidiki lebih lanjut. Selain rem blong, Eksis kemungkinan pengemudi panik Demi peristiwa maut itu terjadi.

Cek Artikel:  Karyawan Rumah Lara di Makassar Laporkan Atasannya karena Pelecehan Seksual

“Ini Tak Eksis jejak rem sama sekali. Artinya, ini perlu kami selidiki ya. Kenapa Tak Eksis jejak rem, apakah remnya Tak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya,” kata dia.

Menurut dia, Kepolisian Tiba Demi ini belum dapat memeriksa  sopir bus Trans Putera Fajar yang diketahui dikemudikan sopir berinisial SAD karena kondisi sopir tersebut Tetap belum Kukuh.

“Sopir kondisinya Tetap belum Kukuh ya, tadi kita lihat di sana belum Kukuh, sehingga kita belum Dapat diambil keterangan secara menurut baru Penyelidikan saja, interogasi saja, jadi secara verbal ini belum diminta keterangan,” katanya.

Oleh karena itu, Aan menyebut pihaknya Tetap belum dapat menyimpulkan penyebab Niscaya kecelakaan. Demi ini Polisi Tetap melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Cek Artikel:  Didatangi Buya Amirsyah, Pemprov Sulsel Beri MUI Miliaran Anggaran Hibah

“Kita belum Dapat menyimpulkan, tentu dari hasil penyelidikan ini nanti Dapat ditentukan apakah ini human error, apakah ini karena kendaraannya, karena teknis,” kata Aan.

Mungkin Anda Menyukai