PEMERINTAH Jerman, Senin (27/1), menolak usul Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump Kepada merelokasi Kaum Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga, seperti Mesir dan Jordania.
Dalam konferensi pers di Berlin, Senin (27/1), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christian Wagner menegaskan bahwa Jerman tetap berpegang pada konsensus Global terkait status Gaza.
“Terdapat posisi Serempak yang dipegang Uni Eropa, Kawan Arab kami, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang sangat Jernih: Penduduk Palestina Enggak boleh diusir dari Gaza, dan Gaza Enggak boleh diduduki secara permanen atau dipindahkan oleh Israel,” ujar Wagner.
Wagner menambahkan bahwa Golongan G7, yang terdiri dari negara-negara ekonomi Esensial dunia termasuk AS, sejauh ini secara konsisten mendukung posisi tersebut dalam berbagai pernyataan Serempak.
“Pengusiran dari Gaza dan pembangunan permukiman baru di sana Enggak dapat diterima. Hal ini juga telah kami tegaskan selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Tokyo pada 2023. Dalam hal ini, saya pikir posisi kami sudah sangat Jernih,” katanya menegaskan.
Wagner mencatat bahwa ide Trump tersebut telah ditolak oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah dan menekankan bahwa Konsentrasi Global Enggak boleh bergeser dari upaya yang sedang berlangsung Kepada mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di Area kantong Palestina tersebut.
“Anda mungkin juga telah mencatat pernyataan yang disampaikan oleh menteri luar negeri Mesir dan Yordania. Dalam hal ini, saya Mau menegaskan bahwa bagi kami yang paling Krusial Ketika ini adalah Penyelenggaraan kesepakatan gencatan senjata,” kata Wagner kepada wartawan.
Sebelumnya, pada Sabtu (25/1), Trump Memperhatikan sudah saatnya “membersihkan” Jalur Gaza yang terkepung dan merelokasi Kaum Palestina ke Yordania dan Mesir.
Perang genosida Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 Kaum Palestina. Selain itu, banyak juga Kaum terpaksa meninggalkan Gaza dalam kehancuran total. (Ant/I-2)