Slamet Rahardjo: Sebelum Salim Said Datang, Dunia Perfilman Berserakan

Liputanindo.id JAKARTA – Aktor legendaris Slamet Rahardjo mengenang kontribusi almarhum Prof Salim Said terhadap dunia perfilman di Tanah Air.

“Sebelum Salim Said datang, perfilman semacam berserakan ke mana-mana. Tak ada persatuan, tidak paham arti organisasi, tidak paham arti bahwa segala sesuatu yang berhadapan dengan film dan teater adalah ilmu,” kata Slamet Rahardjo, di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu (19/5/2024).

Oleh sebab itu, Slamet menyampaikan rasa terima kasih kepada Salim Said usai almarhum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

“Harap disampaikan rasa terima kasih kami, rasa terima kasih orang film, rasa terima kasih orang teater. Salim Said telah menyatukan kami,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, kakak kandung Eros Djarot itu menyampaikan perkembangan jumlah penonton film Indonesia saat ini dibandingkan dengan masa almarhum hidup.

Cek Artikel:  Forestra 2024, dari Orkestra Hutan hingga Upaya Pelestarian Lingkungan

“Saya mau kasih laporan kepada Salim. Waktu dulu film Indonesia cuma ditonton 300.000-400.000 orang. Tetapi Lim, aku lapor sama kamu, hari ini film Indonesia telah memiliki posisi tawar yang baik, penontonnya 10 juta orang,” kata Slamet.

Slamet Rahardjo menjelaskan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena peran dari almarhum Salim Said semasa hidup.

“Lim, perjuanganmu tidak sia-sia. Langkahmu memperkuat yang namanya bergandengan tangan sebagai orang film, tetapi memiliki dasar ilmu yang jelas. Inilah Profesor Doktor Salim Said,” jelasnya.

Slamet Rahardjo lantas mengatakan bahwa almarhum merupakan orang baik dan mengajak hadirin untuk mendoakannya.

“Kami semua bersaksi bahwa kamu orang baik, bahwa kamu orang baik, bahwa kamu orang baik. Mudah-mudahan orang baik ini dipermudah langkahnya dalam rangka berjalan menuju hari baru ke Sang Khalik,” ucapnya.

Cek Artikel:  Duta FFI 2024 dan Upaya Meluaskan Khazanah Sinema Indonesia

Prof Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer.

Prof Salim seperti dirilis Antara, wafat pada usia 80 tahun di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Sabtu (18/5/2024) pukul 19.33 WIB.

Berita meninggalnya mendiang Salim Said disampaikan pertama kali oleh istrinya, Herawaty. (BON)

Mungkin Anda Menyukai