Halo, Gaes!
Salah satu obyek Pariwisata Indonesia Merukapan Situ, di kawasan gunung emang bukan hal yang asing Kembali. Lo Dapat menemukannya di berbagai belahan bumi. Tapi tiga Situ dalam satu kawasan gunung, Sekadar Eksis di negeri ini. Betul! Situ Kelimutu namanya.
Situ Kelimutu berada di Gunung Kelimutu, gunung berapi yang berada di Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Kelimutu sendiri berasal dari kata keli yang berarti gunung dan dan mutu yang artinya mendidih, sehingga secara harfiah Kelimutu Dapat diartikan sebagai Gunung yang Mendidih.
Menurut peneliti, Gunung Kelimutu awalnya berasal dari Gunung-gunung yang Mempunyai kubah besar. Pada tahun 1800an, Gunung Sukoria erupsi dan menciptakan sebuah Kawah besar. Dari Kawah tersebut lahir gunung baru yang dinamakan Gunung Kelibara. Kemudian Gunung Kelibara erupsi dan menciptakan 3 Kawah yang berubah menjadi Situ dan dikenal dengan nama Situ Kelimutu.
Mempunyai air dengan tiga Corak yang berbeda menjadikan Situ Kelimutu semakin Spesial. Karena hal tersebut, Situ ini pun kerap dijuluki Situ tiga Corak. Eksis beberapa Corak yang kerap menjadi Corak air di ketiga Situ ini Merukapan hijau Sepuh, hijau muda, tosca, biru, merah, cokelat, hingga hitam.
Yang lebih menarik Kembali, Corak-Corak air di Situ dengan ketinggian 1.640 mdpl itu akan berubah-ubah sepanjang waktu dengan intensitas yang berbeda-beda. Menurut para ilmuwan, perubahan Corak itu enggak lepas dari pengaruh kadar oksigen dan mineral dalam Situ, aktivitas vulkanik di gunung tersebut, biota yang Eksis di dalam dan Sekeliling Situ, hingga pantulan sinar Mentari.
Tapi, masyarakat Sekeliling punya kepercayaan tersendiri. Mereka meyakini bahwa perubahan Corak Situ Kelimutu menandakan akan datangnya bencana Bagus di daerah NTT, daerah lain di Indonesia, atau bahkan di negara-negara lain.
Oleh karena itu, setiap kali Situ Kelimutu berubah Corak, masyarakat Sekeliling akan menggelar upacara Pati Ka yang berarti makan. Ritual ini dilakukan Kepada memberi makan arwah penunggu Kelimutu dan leluhur dengan sesaji berupa ayam dan sejumput sirih pinang.
Simak penemuan surga yang tersembunyi Situ 3 Corak Kelimutu di Channel TANITA ini :
Seperti tempat-tempat lain di Indonesia, Situ Kelimutu punya legenda tersendiri. Alkisah, di daerah tersebut hidup dua orang sahabat yang Mempunyai ilmu sihir kuat dan tunduk pada pemimpin bernama Konde Ratu. Meskipun sohib-an, keduanya punya sifat yang berbeda. Ata Mbupu adalah penyihir Bagus yang suka menolong, sedangkan Ata Polo merupakan penyihir jahat yang suka memakan Orang.
Suatu ketika, Eksis sepasang anak yatim piatu yang meminta perlindungan pada Ata Mbupu. Penyihir Bagus itu pun setuju dengan syarat kedua anak Pria dan Perempuan itu Kagak boleh keluar dari ladang. Sayangnya, mereka mengabaikan perintah Ata Mbupu sehingga keberadaannya pun diketahui oleh Ata Polo. Penyihir jahat itu pun meminta Ata Mbupu Kepada menyerahkan sepasang anak tersebut. Tapi Ata Mbupu meminta penangguhan waktu hingga keduanya dewasa.
Ketika kedua anak yatim beranjak dewasa dan menjadi Ko’ofai (gadis muda) dan Nuwa Muri (pemuda), Ata Mbupu pun mengajak keduanya pergi ke perut bumi agar Kagak dimangsa oleh Ata Polo. Ata Polo yang merasa dikhianati mengejar ketiganya. Pertarungan antara kedua sahabat itu pun Kagak terhindarkan, hingga menyebabkan gempa bumi dahsyat dan meruntuhkan tanah di Sekeliling dan menelan keempat orang tersebut.
Di Letak hilangnya Ata Mbupu muncul Situ dengan air berwarna biru yang diberi nama Tiwu Ata Mbupu, sedangkan di tempat hilangnya Ata Polo muncul Situ dengan air berwarna merah yang diberi nama Tiwu Ata Polo. Sementara itu, Ko’ofai dan Nuwa Wuri pun menghilang dan di Letak hilangnya muncul Situ berwarna hijau yang diberi nama Tiwu Ko’ofai Nuwa Wuri.
Hingga kini, masyarakat Sekeliling percaya bahwa siapapun Personil keluarga yang meninggal akan berkumpul di ketiga Situ tersebut. Tiwu Ko’ofai Nuwa Wuri menjadi tempat berkumpulnya arwah pemuda dan pemudi, Tiwu Mbupu menjadi tempat berkumpulnya arwah orang-orang Sepuh, sedangkan Tiwu Ata Polo menjadi tempat berkumpulnya arwah orang-orang jahat.
Kepada menuju Situ tiga Corak ini, lo Dapat memulai perjalanan dari Desa Moni, desa terdekat dari Situ Kelimutu. Desa ini Dapat lo akses dari Kota Ende atau dari Labuan Bajo. Kalo Ingin menyaksikan sunrise di Situ Kelimutu, lo juga Dapat menginap di Desa Moni.
Dari Desa Moni, lo hanya butuh perjalanan 30 menit dengan berjalan kaki menuju gerbang Taman Nasional Kelimutu atau Dapat juga dengan menyewa kendaraan. Kemudian lo Dapat melanjutkan trekking menuju Puncak Kelimutu dengan waktu tempuh Sekeliling 30 menit. Akses trekking ke puncak cukup Bagus dan dilengkapi dengan anak-anak tangga, sehingga Dapat ditempuh bahkan oleh pemula.
Gimana, Gaes? Semakin penasaran dengan Situ Spesial dengan kisah menarik ini? Yuk, segera masukin destinasi Pariwisata Indonesia ini ke dalam bucket list lo!
Pewarta: Anita Basudewi Simamora
Hak cipta © PI 2022