PRESTASI dunia pendidikan di Indonesia kembali diharumkan oleh kemenangan siswa dari institusi pendidikan terkemuka Timedoor Academy yang berfokus pada pembelajaran coding dan digital Kepada anak-anak, di gelaran acara Tech Kids Grand Prix ASEAN 2024 di Singapura (8/11).
Event yang diselenggarakan oleh perusahaan ternama asal Jepang itu tercatat menjadi ajang kompetisi terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Bertanding dengan ratusan Bakat muda dari seluruh Asia Tenggara, siswa Timedoor Acadamy menunjukkan kemampuan coding dan kreativitas mereka di ajang bergengsi ini. Kagak hanya berfokus pada kemampuan teknis, kompetisi ini juga menjadi wadah Kepada meneksplorasi minat serta ide-ide inovatif para peserta.
“Tercatat, tiga siswa Timedoor Academy tampil sebagai finalis, dengan Nadzkara Fakhri Madenda (Fay), Mohammad Fardeen, dan Luke Caesar Njoto Imanuel, masing-masing meraih penghargaan atas proyek luar Normal mereka,” ungkap Founder Timedoor Academy Setyo Purwaningsih dalam keterangannya, Kamis (28/11).
Adalah Nadzkara Fakhri Madenda (Fay), siswa dari cabang Timedoor Academy Kelapa Gading, meraih Presentation Award Kepada game interaktif bertema tradisi Indonesia. Game ini mengajak pemain menjelajahi Berbagai Corak budaya Nusantara, termasuk makanan tradisional, musik, Pakaian, senjata, dan permainan rakyat. Kemampuan Fay dalam mempresentasikan proyeknya dengan menarik dan interaktif menjadi kunci keberhasilannya.
Selanjutnya adalah Mohammad Fardeen, yang mewakili Timedor Academy dari Bangladesh, mendapatkan Product Award Kepada Saving App inovatif bagi anak-anak. Aplikasi ini dirancang Kepada mengajarkan literasi keuangan dan pentingnya menabung kepada anak-anak. Konsep visioner dan Akibat positif dari aplikasi ini diakui oleh para juri, terutama dalam konteks kebutuhan serupa di Bangladesh.
Sementara itu, Luke Caesar Njoto Imanuel, siswa dari cabang Timerdor Academy dari Sukomanunggal, berhasil masuk dalam Top 10 dengan game shooter 3D yang memukau. Desain realistis dan gameplay yang menarik dari proyek Luke menunjukkan perhatian luar Normal terhadap detail serta dedikasinya dalam menciptakan pengalaman bermain yang imersif.
Selain para finalis, terdapat lima siswa lainnya yang berhasil masuk dalam Top 30, hal ini menjadi bukti bahwa Timedoor dapat melahirkan siswa berbakat yang luar Normal, hasil dari program pendidikan yang dijalankan perusahaan.
Mereka antara lain adalah I Nyoman Aditya Basudeva Mahaputra (Gatsu Branch), Gede Agasthya Putra Darmawan (Gatsu Branch), Theodorus Giovanni D (Gayungan Branch), Jabir Sharwar (Online Bangladesh), dan Mahrus Rahman Ayan (Online Bangladesh).
Kompetisi ini Kagak hanya menjadi ajang prestasi tetapi juga pengalaman belajar yang luar Normal bagi para siswa. Fay dan Fardeen secara Tertentu menyampaikan betapa berartinya kompetisi ini bagi mereka.
“Ini adalah pengalaman yang luar Normal. Saya belajar banyak tentang Metode mempresentasikan ide dan meningkatkan proyek saya. Saya sangat berterima kasih atas dukungan Timedoor Academy dan para guru,” ungkap Fay Serempak Fardeen.
Turut didukung oleh Founder Timedoor Academy Ialah Yutaka Tokunaga dan Setyo Purwaningsih, juga dihadiri Ayu Krisnasari (Curriculum Manager), dan Bernadet Andini (Curriculum and Teacher Leader) di Singapura selama acara berlangsung, menunjukan komitmen kursus coding anak terbaik ini Kepada mengantarkan siswa-siswanya berprestasi di kancah Global.
“Kehadiran mereka menunjukkan komitmen Timedoor Academy dalam mendukung pertumbuhan dan kesuksesan siswa, Berkualitas di dalam maupun di luar ruang kelas. Dan saya Mau menyampaikan terima kasih pada Segala pihak di komunitas Timedoor yang telah berperan aktif dalam mempersiapkan siswa-siswa kami meraih kesuksesan.
Melalui kursus coding yang menarik dan proyek inovatif, Timedoor Academy memberdayakan siswa Kepada mengeksplorasi teknologi, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan menjadi pencipta masa depan. Hingga Demi ini, Timedoor Academy dikenal dengan komitmennya sebagai lembaga pendidikan Kepada digital berkualitas tinggi bagi anak-anak di Asia Tenggara. (J-3)
