SisBerdaya 2024 Dorong Pengusaha Perempuan Indonesia dan Disabilitas Bertanding di Pasar Mendunia

Liputanindo.id – Program SisBerdaya kembali diluncurkan tahun 2024 ini. Program ini dirancang untuk memberdayakan perempuan pengusaha di kategori mikro dan ultra-mikro, melalui pelatihan, pendampingan, dan kompetisi.

SisBerdaya 2024 bertujuan untuk mendorong pengusaha-pengusaha perempuan Indonesia untuk bersaing di pasar global. Ini membantu pengusaha perempuan mengembangkan manajemen bisnis dan keterampilan digital mereka, agar tetap kompetitif dalam ekonomi digital sekaligus mampu berinovasi dan mengembangkan bisnis mereka.

“SisBerdaya tahun ini mengusung visi yang lebih besar lagi yaitu semakin memperkuat perekonomian perempuan dan meningkatkan daya saing mereka di kancah global. Kami yakin SisBerdaya akan menumbuhkan wirausaha perempuan yang berdaya dan berkontribusi terhadap dirinya, lingkungan sekitar, dan negara,” kata Olavina Harahap, Director of Communication DANA, saat konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/8/2024). 

Cek Artikel:  Apa Itu Fatherless? Fenomena yang Tengah Ramai Diperbincangkan di Media Sosial

Program SisBerdaya 2024 ini menghadirkan kurikulum lebih komprehensif, yang terdiri dari empat pilar, Capacity Building, Mentoring, Business Matching, dan Competition. Kategori baru juga hadir, yakni DisBerdaya atau Disabilitas Berdaya, yang fokus mendukung UMKM perempuan penyandang disabilitas. 

Pendaftaran program SisBerdaya telah dibuka sejak tanggal 29 Juli s/d 21 Agustus 2024 dengan menyasar dua kategori UMKM.

Kategori ultra mikro untuk usaha yang memiliki pendapatan bulanan 1 juta hingga Rp10 juta dan memiliki 0 – 3 karyawan, dan kategori mikro untuk usaha dengan pendapatan bulanan 10 juta hingga Rp30 juta dan karyawan berjumlah 4 – 10 orang. 

Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dimulai dengan pendaftaran di akhir bulan Juli dengan mengelompokkan langsung peserta ke tiga wilayah utama. Mulai dari Indonesia Barat (Sumatra, Kalimantan, Jawa di luar Jakarta Raya), Indonesia Timur (Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua), dan Jakarta Raya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). 

Cek Artikel:  Dilarang Minum Kopi, Teh, dan Alkohol Sebelum Jalani Tes Darah, Apa Dalihnya?

Tahap berikutnya yaitu penjurian tertutup untuk menyaring peserta menjadi 195 pendaftar di September, dilanjutkan dengan pendampingan secara daring.

Kemudian, peserta yang memenuhi syarat akan masuk tahapan berikutnya, yakni pendampingan dan pelatihan keterampilan selama 1 bulan, oleh pakar professional dan praktisi.

Mungkin Anda Menyukai