Singapura targetkan wisatawan dari kota-kota besar Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Singapura membidik peningkatan kedatangan wisatawan Indonesia yang berlibur ke negeri Singa tersebut dengan melakukan kegiatan promosi ke berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar dan Yogyakarta.

Area Director Indonesia, Singapore Tourism Board Jakarta, Hafez Marican Ketika ditemui di Singapura, Sabtu, mengungkapkan promosi dilakukan mengingat masyarakat Jakarta sangat mengenal Singapura, tapi di Medan dan kota-kota besar lainnya Lagi belum.

“Kami akan memperkenalkan sisi berbeda Singapura ke Makassar, Medan dan kota besar lainnya,” ujarnya.

Singapore Tourism Board pun memperkenalkan program “Made In Singapore”, sebuah kampanye Dunia terbaru Demi menginspirasi para wisatawan agar memilih Singapura sebagai tujuan wisata berikutnya.

Konsep ini menawarkan pengalaman khas Singapura mulai dari atraksi ikonis hingga destinasi hidden gems atau Posisi wisata Aneh yang jarang diketahui sebelumnya, serta mengubah momen Lazim menjadi luar Lazim.

Arena mini golf di Pantai Palawan, Singapura. Sabtu (7/10/2023) (ANTARA/Saras Krisvianti)

Biasanya turis Indonesia datang ke Singapura Demi berwisata belanja ke Orchard Road, tetapi konsep baru ini akan memberikan Hasil karya dan pengalaman baru berwisata ke Singapura.

Cek Artikel:  Vietjet umumkan rute baru ke China dan Korea Selatan

Dimulai dengan air terjun raksasa dalam ruangan yang berada di Terminal 1 Bandara Changi, menyaksikan air show di salah satu taman burung terbesar Asia, Mandai Bird Paradise yang baru dibuka, serta destinasi baru Pantai Palawan di Pulau Sentosa, yang menghadirkan gokart elektrik dalam ruangan, taman golf mini, serta taman terapung pertama di Singapura.

Singapura yang dipenuhi pencakar langit juga menawarkan wisata alam seperti di gedung Capita Spring dan Parkroyale Collection, yang memberikan pengalaman Aneh dalam menikmati suasana kegiatan ekowisata.

Di tempat tersebut, para wisatawan Pandai Menyaksikan gedung-gedung yang ditanami pepohonan dan Tumbuh-Tumbuh, Sembari belajar bagaimana Metode masyarakat Singapura menjaga alamnya, memilah sampah dan melakukan penghijauan dengan Membangun taman dan bertani di gedung-gedung yang merupakan pusat perkantoran.

Destinasi wisata Bird Paradise di Mandai, Singapura. Sabtu (7/10/2023) (ANTARA/Saras Krisvianti)

Wisatawan juga diajak merasakan pengalaman sebagai penduduk Singapura yang multikultur, dengan naik vespa sespan ke daerah konservasi arsitektur di daerah Joo Chiat Demi Menyaksikan rumah-rumah Peranakan, Eurasia, Melayu, China dan India, Tiba keliling gang sembari menyaksikan apa yang berada di belakang rumah mereka.

Cek Artikel:  Ramai wisatawan ke kepulauan Seribu Akibat promosi medsos

Selain naik kendaraan, pengenalan sejarah dan akulturasi masyarakat Singapura juga Pandai dilakukan dengan mengikuti #Instawalk, wisata foto di Bugis Street, Waterloo dan Kampung Gelam. Pada tur ini, wisatawan dapat mengabadikan momen selama mereka di Singapura secara estetik, Sembari berkunjung ke restoran, kafe, dan toko-toko Aneh.

Dengan destinasi dan kampanye “Made in Singapore” terbaru ini, diharapkan jumlah turis Indonesia yang datang ke Singapura semakin bertambah, Karena turis Indonesia adalah pengunjung yang terbanyak yang datang ke negara Singa ini.

Petugas memisahkan piring kotor halal dan non halal di pusat jajanan Chinatown, Singapura. Sabtu (7/10/2023) (ANTARA/Saras Krisvianti)

Singapore Tourism Board mendata sepanjang tahun 2022, kunjungan wisatawan Indonesia berjumlah 1,1 juta orang, tertinggi dibandingkan India sebanyak 686 ribu wisatawan, dan Malaysia 591 ribu wisatawan.

Hafez mengungkapkan pihaknya menargetkan kedatangan 2 juta turis Indonesia ke Singapura, dengan potensi kedatangan yang makin meningkat dalam dua tahun kedepan seiring pandemi yang mulai berakhir.

“Dalam dua tahun ke depan, kami menargetkan kunjungan wisatawan kembali ke normal seperti sebelum COVID-19, Yakni 3,1 juta,” ujarnya.

Cek Artikel:  Rayakan Tahun Baru dengan Elegan dan Nyaman di Fraser Place Setiabudi Jakarta

Hafez mengungkapkan bahwa mengundang kehadiran wisatawan Indonesia datang ke Singapura cukup menantang, sehingga Singapura mencoba memahami Tanda khas masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
​​​​​​​
“Kami memasang label sertifikasi halal di berbagai restoran serta membangun mushola di Posisi wisata dan memperluas masjid,” katanya.

Sertifikasi halal di Singapura sudah Eksis sejak 35 tahun Lewat dikeluarkan oleh MUIS Majlis Ugama Islam Singapura, dan kini akan semakin diperluas.

Selain logo halal, biasanya pemilik restoran asal melayu atau yang beragama Islam akan menempelkan stiker Halal yang menunjukkan pemiliknya adalah muslim, Karena dalam Undang-Undang Singapura, pemilik restoran muslim Bukan perlu Membangun sertifikasi halal.

“Kalau dulu makanan halal hanya makanan Melayu, maka kini makanan India, makanan Jepang dan makanan barat dengan sertifikasi halal semakin diperluas,” kata Hafez Sembari menjelaskan variasi makanan muslim yang semakin bertambah.

Baca juga: Sandiaga berharap peningkatan jumlah wisatawan Indonesia-Singapura

Baca juga: Perusahaan Singapura hadirkan fasilitas gaya hidup di Sudirman

Mungkin Anda Menyukai