Sinema “Panggil Saya Bapak”. Menteri Wihaji: Jawab pertanyaan soal GATI
Hiburan
Editor: Nandang Karyadi
Kamis, 31 Juli 2025 – 18:40 WIB
Liputanindo.id – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, mengungkapkan bahwa Sinema Panggil Saya Bapak dapat menjadi salah satu Langkah menjawab berbagai pertanyaan publik terkait Gerakan Bapak Teladan Indonesia (GATI), sebuah inisiatif dari Kemendukbangga/BKKBN.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Wihaji Demi menghadiri Gala Premier Sinema Panggil Saya Bapak Serempak produser, Pengarah adegan, dan para pemeran Sinema di Epicentrum XXI, Jakarta, Rabu sore (30/07/2025).
“Bagaimana nasib mereka yang Tak mempunyai Bapak karena meninggal, perceraian, tanpa status. Ini beberapa pertanyaan yang muncul. Lewat Eksis Sinema Panggil Saya Bapak. Ini mungkin Dapat menjawab pertanyaan tersebut,” ujar Menteri Wihaji.
GATI sendiri merupakan bagian dari upaya pembangunan keluarga yang dijalankan Kemendukbangga/BKKBN Demi merespons fenomena fatherless Ialah anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran atau keterlibatan sosok Bapak. Program ini mencakup layanan konseling pranikah hingga pengasuhan anak, serta pembentukan konsorsium komunitas Bapak teladan.
Menteri Wihaji menjelaskan, pada 14 Juli 2025, program ini telah dimulai dengan Gerakan Bapak Mengantar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah. Gerakan yang didukung melalui Surat Edaran Mendukbangga/Kepala BKKBN ini pun menuai perhatian luas masyarakat.
Menurut Wihaji, Sinema Panggil Saya Bapak mengangkat sisi kemanusiaan dalam peran seorang Bapak. Sinema ini menggambarkan bahwa menjadi Bapak Tak harus berdasarkan garis darah, melainkan dilandasi keterlibatan, kepedulian, dan kasih sayang.
“Sikap dan perilaku orang Dapat berubah dalam beberapa detik. seperti Kepribadian yang Eksis di Sinema tersebut, yang menampilkan Kepribadian Rosa, Pacil, Mang Dedi, Mang Tatang, Rahmat dan Kepribadian lainnya,” ujarnya.
Berdasarkan data Kemendukbangga/BKKBN, terdapat Sekeliling 72,18 juta keluarga di Indonesia, dengan kepala keluarga Perempuan mencapai 11,5 juta dan anak yang kehilangan Bapak Sekeliling 20,9 persen. Nomor tersebut menunjukkan pentingnya peran figur Bapak, Berkualitas kandung maupun non-kandung, dalam membentuk keluarga yang kuat.
Penulis : Rizki Rian Saputra
Sumber : Radio Elshinta

