SETELAH sukses dengan Tuhan Izinkan Diriku Berdosa, MVP Pictures siap merilis Sinema bergenre drama bertajuk Hidup Ini Terlalu Banyak Engkau (HITBK), yang akan diputar di bioskop mulai 21 November 2024.
Sinema HITBK diadaptasi dari Naskah kumpulan kutipan karya Pidi Baiq dengan judul yang sama.
Dalam proyek ini, produser Raam Punjabi menunjuk Kuntz Agus sebagai Pengarah adegan. Sementara, naskahnya merupakan hasil kolaborasi antara Titien Wattimena dan Pidi Baiq.
HITBK mengangkat kisah Sadali yang siap menuntut ilmu di Yogyakarta, Tetapi takdir membawa dirinya terikat perjodohan dengan Arnaza, putri sahabat ayahnya. Segalanya berubah Demi ia Bersua Mera, pemilik galeri seni yang tengah berjuang melewati kepedihan perceraian.
HITBK dibintangi Adinia Wirasti, Ajil Ditto Hanggani, Shania Gracia JKT48, Faiz Vishal, dan Ciara Nadine Brosnan.
Dalam keterangan Formal, dikutip Minggu (10/11), Kuntz Agus mengaku sangat tertarik dengan proyek ini karena HITBK Mempunyai cerita yang sangat dalam.
“Cerita ini Mempunyai kedalaman, terutama karena berlatar di Yogyakarta pada 1998. Momen tersebut menjadi setting yang sangat kuat Kepada kisah pencarian jati diri dan Kasih antara Sadali, Mera dan Arnaza. Eksis kisah Kasih yang Kagak Standar di sana, kisah Kasih yang menantang dan melawan Era. Eksis juga elemen dunia seni Jenis yang diusung, Lampau sosial, politik yang berkelindan dengan kehidupan personal Watak-Watak Istimewa, yang menurut saya sangat menarik Kepada dieksplorasi di layar lebar,” papar Kuntz Agus.
“Saya merasa, ini adalah cerita tentang bagaimana masa Lampau membentuk kita dan bagaimana kita meresponnya dalam perjalanan hidup. Selain itu, saya tumbuh di Yogya pada masa yang tak berbeda jauh dengan setting cerita Sinema ini,” lanjutnya.
Satu semangat dengan Kuntz Agus Demi memulai proyek ini, Titien Wattimena mengungkapkan dirinya sangat tertantang karena HITBK diadaptasi dari dari Naskah kumpulan kutipan, bukan novel.
Menurut dia, mencari benang merah dari keseluruhan kutipan Kepada Membangun sebuah cerita yang Pusat perhatian, tajam sekaligus utuh.
“Keuntungannya adalah basic story-nya sudah Eksis dari Pidi Baiq yang Lampau dikembangkan Serempak antara tim development skenario dan Pidi Baiq,” ujar Titien.
Lebih lanjut, Kuntz Agus menjelaskan pemilihan para Watak Istimewa terkait dengan kelihaian para aktor mengeksplorasi emosi dengan detail dan menjaga dinamika yang terjadi dalam cerita berlatar kompleks.
“Adinia Wirasti dipilih karena dia sosok yang paling Betul. Ia Mempunyai kedalaman emosional yang diperlukan Kepada memerankan sosok Mera, yang harus menghadapi banyak dilema, Bagus dalam keluarga maupun dalam Rekanan cintanya. Ajil Ditto sangat cocok memerankan Sadali, seorang seniman muda yang penuh idealisme, dengan gaya khasnya yang flamboyan Tetapi penuh keresahan. Hanggini membawa keseimbangan sebagai Arnaza, Watak yang memberi perspektif berbeda dalam dinamika cerita. Mereka adalah pilihan terbaik Kepada itu,” katanya.
Ajil Ditto, yang berperan sebagai Sadali, merasa senang bergabung dengan proyek HITBK. Apalagi, Sinema ini juga mengambil setting kampung halamannya.
“Dari awal baca sinopsisnya, saya sudah bener, bener excited banget karena Sinema ini menyangkut tentang kampung halamanku dan Watak Sadali sendiri merupakan seorang pelukis, jadi nggak Eksis pikir panjang, langsung gas!” Kata Ajil.
Adinia Wirasti mengungkapkan Watak Mera yang diperankan di HITBK sangat menantang karena Mempunyai Watak yang kompleks dengan dia harus menghadapi stigma yang ditempelkan pada Perempuan yang memutuskan Kepada berhubungan dengan Pria yang lebih muda.
“Dalam cerita ini, Bahkan Mera dibuat berdaya Jika dengan segala keterbatasan emosionalnya, terutama pada Era itu, tahun 98-99. Mera
adalah Watak Perempuan apa adanya Tetapi di waktu yang sama dia punya passion yang besar dalam dunia seni. Mera yang seketika menjadi personifikasi mimpi Sadali, seorang Pria yang berusia 15 tahun lebih muda dari Mera, dalam perjalanan hidupnya kali ini ia menemukan sesuatu dalam dirinya yang harus ia hadapi,” papar Adinia.
Senada dengan Adinia, Hanggini juga mengaku mendapat peran yang berbeda di HITBK.
“Diriku tertarik karena pertama ini Naskah hasil karya Orang Sepuh Pidi, dan Watak Arnaza ini spesial banget karena sejauh ini Diriku juga belum pernah memerankan Watak Perempuan Minang,” ucap Hanggini. (Ant/Z-1)