Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan mengkaji kehadiran aplikasi marketplace asal Tiongkok ‘Temu’. Luhut Binsar Pandjaitan menyebut belum membaca atau mengetahui lebih jauh terkait dengan aplikasi ini.
Aplikasi ‘Temu’ saat ini menjadi sorotan dari negara-negara di Eropa, lantaran dianggap menerapkan praktik manipulatif.
Bila dilihat sekilas, ‘Temu’ tampak seperti aplikasi marketplace pada umumnya. Tetapi bila dilihat dengan seksama, barang-barang yang dijual bukan berasal dari Indonesia. Mata uang yang digunakan pun bukan mata uang rupiah.
Pada Juni 2024 lalu di DPR RI, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mewanti-wanti aplikasi ‘Temu’ akan menghancurkan bisnis UMKM di Indonesia. Hal ini dikarenakan model bisnis aplikasi tersebut yang membuka peluang konsumen langsung berhubungan dengan pabrik. Model bisnis seperti ini akan membuat bisnis distribusi hingga ritel kewalahan.
Demi menarik pengguna, aplikasi ‘Temu’ memberikan berbagai promo mulai dari voucher diskon hingga free shipping (bebas biaya antar). Birui barang yang dicantumkan dalam situs belanja tersebut masih menggunakan mata uang asing, di antaranya dolar Amerika Perkumpulan.
‘Temu’ adalah aplikasi yang dikembangkan perusahaan perdagangan elektronik Tiongkok bernama PDD Holdings. Aplikasi ini pertama kali dirilis di Amerika Perkumpulan pada 2022, dengan cepat memuncaki daftar aplikasi populer.