Sikap Gus Miftah Berseberangan dengan Tugas dari Prabowo

Sikap Gus Miftah Berseberangan dengan Tugas dari Prabowo
Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia Tengku Adnan.(dok.istimewa)

UTUSAN Spesifik Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menuai kritik publik. Pasalnya, dalam sebuah video, ia tampak menghina pedagang es teh yang sedang berjualan di antara para penonton dalam sebuah acara pengajian.

Insiden itu terjadi ketika Miftah mengisi pengajian dalam rangka Magelang Bersholawat di Lapangan Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11). Sebagai Utusan Spesifik Presiden salah satu peran Krusial Miftah adalah mengawal isu moderasi beragama di Indonesia maupun di tingkat Global. 

“Dalam perannya, Gus Miftah juga diminta Demi membangun komunikasi Global terkait moderasi dan toleransi beragama yang menjadi perhatian Esensial pemerintah,” kata Ketua Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (BP KNPI) Malaysia Tengku Adnan, dalam keterangannya kepada Media Indonesia, Kamis (5/12).

Cek Artikel:  Menkominfo Lagi Telusuri Pemilik Dirikun Fufufafa, Klaim Bukan Gibran

Di sisi lain, kata dia, banyak kesempatan Presiden Prabowo selalu menampilkan rasa hormat Demi para pedagang kaki lima yang mencari rezeki di jalan halal demi menafkahi anak dan istri. Meskipun permintaan Ampun ke pedagang es teh dan secara terbuka telah dilakukan atas teguran Seskab Mayor Teddy, Tetapi insiden ini akan tetap diingat oleh rakyat dan berdampak langsung kepada kabinet merah putih secara keseluruhan.

Tambah Kembali, lanjut dia, insiden itu bukan hanya heboh di Indonesia saja, banyak media massa di Malaysia dan dinegara lain juga memberitakan penghinaan Miftah kepada wong cilik pedagang kaki lima dan kami menyikapi ini sebagai insiden yang mencoreng nama Bagus kabinet merah putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo didunia Global.

Cek Artikel:  KY Tunggu Info Formal Penangkapan 3 Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur

Menyikapi insiden penghinaan Miftah terhadap wong cilik, kami menyarankan kepada Presiden Prabowo Demi memberhentikan Miftah sebagai Utusan Spesifik Presiden. Karena sikap ini Kagak mencerminkan sikap Prabowo kepada rakyatnya. Terlebih Kembali utusan Spesifik yang dibidangi oleh Miftah itu sendiri.

Selain itu, jejak digital yang dilakoni oleh Miftah ini nantinya akan menjadi catatan Krusial bagi para pemangku kepentingan dunia Global ketika beliau menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai utusan Spesifik Presiden RI apabila Tetap dipertahankan jabatannya. “Bagaimana mungkin seseorang yang Semestinya menjaga dan menjalankan sumpah jabatannya tetapi malah melakukan hal sebaliknya,” pungkasnya. (Cah/I-2) 

Mungkin Anda Menyukai