SIG Manfaatkan 76 Ribu Konversi Sampah Demi Bahan Bakar Alternatif

Liputanindo.id JAKARTA – PT Semen Indonesia Tbk (SIG) turut berpartisipasi dalam mengatasi persoalan sampah kota dengan prinsip ekonomi sirkular melalui konversi sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menyampaikan bahwa solusi tersebut Tak hanya membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah, tetapi juga membantu perusahaan mendapatkan sumber Kekuatan alternatif yang ramah lingkungan.

Baca Juga:
SIG Pasok 236 Ribu Ton Semen Demi Pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh

“Pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif telah diterapkan oleh anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Pabrik Narogong dan Pabrik Cilacap. Sejak 2020 hingga 2022, total pemanfaatan RDF di dua pabrik tersebut telah mencapai 76 ribu ton, yang berasal dari TPST Bantargebang, RDF Plant Jeruklegi Cilacap dan TPST Wangon Banyumas,” kata Vita melalui keterangannya, Minggu (13/8/2023).

Cek Artikel:  Daya Beli Turun karena Masa Transisi Pemerintahan

Pemanfaatan RDF merupakan salah satu inisiatif strategis Perlindungan Terhadap Lingkungan dalam Sustainability Road Map SIG dan mendukung Perusahaan mencapai Sasaran penurunan emisi karbondioksida (CO2).

Vita menjelaskan, di Kabupaten Cilacap, SBI Tak hanya memanfaatkan RDF hasil produksi RDF Plant Jeruklegi Punya Pemkab Cilacap, Tetapi juga menjadi inisiator sekaligus operator fasilitas RDF pertama di Indonesia.

Sejak diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada 21 Juli 2020, fasilitas RDF Cilacap kini Bisa mengolah 160 ton sampah per hari Demi menghasilkan Sekeliling 70 ton RDF per hari. Jumlah itu berpotensi menggantikan 40 ton batu bara per hari.

“Pengelolaan sampah secara berkelanjutan merupakan upaya SIG dalam menciptakan lingkungan yang Rapi, sehat, dan nyaman, sekaligus memberikan manfaat ekonomi. Melalui pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif, ketergantungan pada sumber Kekuatan fosil dapat ditekan, sumber daya alam dapat dilestarikan dan emisi gas karbon dapat diturunkan,” ujarnya.

Cek Artikel:  Hadiri COP 29 Azerbaijan, Utomo SolaRUV Dukung Sasaran Pemasangan 100 GW EBT

Selain RDF, SIG juga memanfaatkan sumber bahan bakar alternatif lainnya yang berasal dari biomassa dan limbah industri. Rangkaian inisiatif SIG dalam pemanfaatan bahan bakar alternatif ini telah mendukung Perusahaan mencapai Sasaran penurunan emisi CO2.

Lebih lanjut, Vita menyampaikan, komitmen SIG terhadap upaya pelestarian lingkungan juga tercermin dengan kehadiran layanan pengelolaan limbah bernama Nathabumi.

Nathabumi memberikan layanan pengelolaan limbah industri Bagus B3 maupun Non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisis dan laboratorium limbah, hingga pengelolaan limbah pengeboran.

Sistem pengelolaan sampah dan limbah oleh Nathabumi dilakukan dengan pendekatan yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan melalui metode co-processing.

“Teknologi yang dimiliki oleh Nathabumi merupakan solusi jangka panjang Demi membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah. Sejak tahun 2010 hingga 2022, Nathabumi telah mengelola 5,7 juta ton limbah dan sampah,” ujar Vita Mahreyni.

Cek Artikel:  Hanya Shock Therapy, Satgas Impor Ilegal Berakhir Desember 2024

Volume sampah yang Maju meningkat Tetap menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas sehingga sampah menumpuk dan menimbulkan masalah lingkungan di perkotaan.

Adapun pada 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat Terdapat 12,362 juta ton sampah yang Tak terkelola, sehingga perlu peran aktif seluruh kalangan Demi membantu mengatasi persoalan ini.(HAP)

 

Baca Juga:
Kolaborasi BUMN PLN dan SIG Gunakan Kekuatan Rapi

 

Mungkin Anda Menyukai