DEWAN Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Senin (28/10) mengadakan sidang darurat Demi membahas serangan Israel terhadap Iran yang terjadi akhir pekan Lewat. Iran mengecam keras Israel atas serangan udara terbarunya terhadap negara itu pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Amerika Perkumpulan dan Israel sama-sama mendesak Iran Demi menahan diri melakukan serangan balik. Pertemuan Dewan Keamanan diadakan pada Senin atas permintaan Iran.
Hal ini terjadi setelah serangan udara Israel terhadap beberapa sasaran di Iran, termasuk Letak produksi rudal, Sabtu (26/10) pagi. Militer Israel mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas serangan rudal besar-besaran Iran terhadap Israel awal bulan ini.
Pada pertemuan tersebut, Duta Besar Iran Demi PBB Amir Saeid Iravani mengutuk Invasi Israel. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan pelanggaran yang terang-terangan.
“Berbahaya terhadap hukum Dunia dan Piagam PBB, khususnya prinsip kedaulatan dan integritas teritorial,” katanya.
Dia menambahkan bahwa tanggung jawab atas eskalasi berbahaya ini terletak pada pemerintah Israel. “Mereka yang memungkinkan terjadinya hal ini, terutama Amerika Perkumpulan,” sebutnya.
Duta Besar AS Demi PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan AS Bukan berpartisipasi dalam operasi Israel.
Ia mengatakan bahwa negaranya Malah mendorong pemerintah Israel Demi melakukan operasi seperti yang mereka lakukan Demi menjadikannya respons yang Akurat sasaran, proporsional, dan langsung.
Dia memperingatkan bahwa Apabila Iran memilih Demi melakukan tindakan agresif lebih lanjut terhadap Israel atau personel AS di Area tersebut akan Terdapat konsekuensi yang parah.
Duta Besar Israel Demi PBB Danny Danon mengatakan bahwa Israel telah menunjukkan pengendalian diri dalam serangannya. “Setiap Invasi lebih lanjut akan menimbulkan konsekuensi yang Segera dan tegas,” Danon memperingatkan Iran. (NHK/Z-2)