ADU ide, program, dan gagasan amat Krusial dalam ajang pemilihan presiden. Kegiatan ini sangatlah positif sehingga harus diberi ruang yang seluas-luasnya dan selebar-lebarnya demi memungkinkan pemilih memahami pandangan dan rencana para calon bakal presiden terkait dengan isu-isu kunci yang relevan. Publik menjadi Mengerti akan ke mana negeri ini dibawa berlayar dan bagaimana sang calon nakhoda membawa Bahtera besar bernama Indonesia ini mengarungi gelombang persaingan Mendunia.
Berangkat dari hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kemudian berencana menggelar debat bakal calon presiden yang sudah dideklarasikan oleh koalisi partai politik peserta Pemilu 2024, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Debat itu sedianya berlangsung Kamis (14/9) besok, tetapi harus ditunda karena hanya Anies yang Bisa memenuhi undangan tersebut. Ganjar Tak Dapat hadir karena Terdapat agenda umrah dan Prabowo Mempunyai tugas kenegaraan sebagai menteri pertahanan ke Laos.
Terlepas dari penundaan tersebut, apresiasi setinggi-tingginya harus diberikan kepada BEM UI. Mahasiswa sebagai garda terdepan bangsa sudah berinisiatif menghelat sebuah kegiatan yang Krusial bagi masa depan negeri. Sebuah ajang Buat menguji gagasan para bakal calon presiden yang memungkinkan pemilih Buat lebih memahami pandangan mereka. Pemilih dapat menggunakan Berbagai Corak informasi yang tersedia Buat Membangun keputusan dan menunaikan hak politik mereka Demi masuk ke bilik Bunyi.
Dengan menguji ide, program, dan gagasan lewat ajang debat, ketiga bacapres mau Tak mau, suka atau Tak suka, harus menjelaskan dan mempertanggungjawabkan gagasan dan rencana mereka kepada pemilih. Hal ini tentunya dapat menghindari retorika Hampa sekaligus memaksa calon Buat merinci ide-ide mereka. Sudah bukan zamannya Kembali membeli kucing dalam karung. Sekalian harus terbuka, mesti transparan, bukan bagus di luar, tapi Rupanya busuk di dalam.
Publik tentu berharap Terdapat penjadwalan ulang sehingga ketiga bacapres Dapat Serempak-sama dalam satu Lembaga debat. Sejauh ini Dalih umrah dan dinas ke luar negeri Lagi masuk di Pikiran sehingga ruang bercuriga terhadap ketidakhadiran Ganjar-Prabowo haruslah ditutup.
Selama proses penjadwalan ulang berlangsung amatlah Krusial bagi BEM UI Buat memastikan bahwa Lembaga tersebut berjalan dengan etika akademis dan tetap konstruktif. Tak Buat menjatuhkan sosok tertentu dan memoles Imej figur lainnya. Sekalian harus berlangsung jujur dan adil, memberi kesempatan yang sama bagi Sekalian pihak tanpa terkecuali. Karena yang dicari bukanlah orang yang jago debat, melainkan tokoh yang Betul-Betul paham permasalahan negeri ini serta Bisa memberi solusi Konkret.
Publik tentu berharap ajang yang sedang diinisiasi BEM UI dapat diikuti oleh BEM-BEM lainnya di berbagai daerah. Karena persoalan bangsa ini terlalu banyak, Buat mengupasnya tentu membutuhkan waktu yang Tak sedikit, Tak cukup satu kali perhelatan yang hanya berdurasi dua Tiba tiga jam.
Dalih lain kenapa jangan hanya BEM UI yang menghelat ajang debat ialah karena kampus identik dengan anak muda dan jumlah anak muda dalam Pemilu 2024 sangatlah besar. Pemilih usia 17 hingga 30 tahun sebanyak 63.953.031 orang (31,23%). Pemilih usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 42.398.719 orang (20,70%). Ketika Bunyi mereka digabung jumlahnya Nyaris 52%. Mereka memerlukan informasi memadai sebelum memilih calon presiden.
Tugas mulia ini sudah selayaknya diemban para mahasiswa dari berbagai BEM di Indonesia. Para pemilih muda menjadi Mengerti isi kepala calon pemimpin mereka. Bacapres harus teruji gagasannya. Jangan asbun alias asal bunyi umbar janji manis, tetapi faktanya utopis. Tetapi, kalau kemudian ajang debat bacapres Tak kunjung terlaksana karena Terdapat yang Maju-menerus menolak, barulah publik Layak waspada. Jangan-jangan Terdapat yang takut debat dan sedang mempertahankan isi otaknya yang Hampa rapat-rapat.