Setumpuk tugas di meja kerja Patrick Kluivert
Sepakbola
Editor: Widodo
Minggu, 12 Januari 2025 – 21:13 WIB
Liputanindo.id – Legenda sepak bola Belanda Patrick Kluivert Formal diperkenalkan ke publik sebagai Instruktur tim nasional Indonesia, Minggu.
Kluivert ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Demi mengisi kursi Nihil setelah dipecatnya Shin Tae-yong.
Penunjukan mantan asisten Louis van Gaal Demi menangani tim nasional Belanda tersebut menuai sejumlah pro dan kontra, karena Kluivert tak mempunyai portofolio kepelatihan yang mentereng.
Kluivert memulai karir kepelatihan dengan menjadi asisten Instruktur di Brisbane Roar pada 2010 menemani Instruktur Tottenham Hotspur Demi ini, Ange Postecoglou. Periodenya di Australia begitu singkat, kemudian ia menerima jabatan sebagai Instruktur Twente U-21, 2011 hingga 2013.
Demi melatih Twente U-21, Kluivert juga ditunjuk sebagai asisten Instruktur Louis van Gaal Demi membantu menangani tim nasional Belanda mulai 2012 hingga 2014.
Usai menjadi asisten Instruktur Louis van Gaal, Kluivert kemudian menangani tim nasional Curacao mulai 3 Maret 2015 hingga Juni 2016.
Dalam periode singkat tersebut, Kluivert total menjadi nahkoda Curacao dengan melakoni delapan pertandingan dengan hasil tiga kemenangan, dua seri dan dua kekalahan.
Kluivert kemudian ditunjuk menjadi asisten Instruktur timnas Kamerun menemani mantan rekannya di Ajax Amsterdam dan AC Milan, Clarence Seedorf yang ditunjuk sebagai Instruktur kepala.
Periodenya sebagai asisten Instruktur di Rendah Seedorf juga tak berlangsung lelet mulai dari Agustus 2018 dan berakhir di Juli 2019.
Sehari setelah tak menjadi asisten Instruktur Kamerun, Kluivert kemudian ditunjuk sebagai Direktur Akademi Barcelona.
Kluivert memutuskan Demi mengakhiri kontraknya sebagai Direktur Akademi Barcelona pada Maret 2021. Tak lelet kemudian pada Mei 2021, Kluivert kemudian ditunjuk sebagai Instruktur interim Curacao menggantikan tugas Guus Hiddink yang terkena Covid-19.
Di periode keduanya menangani Curacao, Kluivert menangani total enam pertandingan dengan meraih satu kemenangan, dua hasil seri dan tiga kekalahan.
Usai dari Curacao, tercatat Kluivert menjadi juru taktik tim Perserikatan Turki, Adana Demirspor mulai Juli 2023 dan berakhir pada Desember 2023.
Selama Separuh musim menangani tim yang dihuni oleh pemain sekaliber Mario Balotelli Demi itu, Kluivert total melakoni 20 pertandingan dengan meraih delapan kemenangan, enam seri dan enam kekalahan.
Menggantikan Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert dinilai oleh sejumlah kalangan menjadi sebuah perjudian yang dilakukan oleh PSSI Kalau dilihat dari portofolio kedua Instruktur tersebut.
Tetapi, Ketua Lazim PSSI Erick Thohir mempunyai pertimbangan lain yakni memilih Kluivert karena dinilai Bisa memecahkan kendala Esensial Indonesia yakni minim gol.
Kluivert yang masuk dalam pemain era keemasan Ajax Amsterdam memang merupakan penyerang yang subur selama aktif sebagai pemain.
Tercatat Kluivert telah mencetak total 149 gol di level klub sepanjang karirnya. Selain itu pemilih 79 penampilan Berbarengan timnas Belanda tersebut merupakan top skor keempat tim Oranye dengan mencetak 40 gol.
Setumpuk tugas
Kluivert memang tak mempunyai portofolio yang mentereng, tapi setidaknya Instruktur berusia 48 tahun tersebut menawarkan solusi yang kini tengah dibutuhkan oleh buntunya keran gol tim Garuda.
Di Adana Demirspor, Kluivert setidaknya Bisa menyulap dua penyerang yang dalam performa kehilangan “nafsu” mencetak gol seperti Mario Balotelli dan M’Baye Niang.
Padahal kedua pemain tersebut berlabel sebagai mantan pemain yang pernah membela klub top Eropa.
Di tangan Kluivert, M’Baye Niang mencatatkan tujuh gol dari 18 pertandingan. Sementara Balotelli yang menjadi pelapis Bisa mencetak tiga gol dari lima pertandingan.
Skuad Garuda di era STY memang tak punya pemain dengan naluri mencetak gol karena selama lima tahun periode kepelatihan tersebut tak Eksis satu pun pemain yang mencatatkan dua digit.
Witan Sulaeman menjadi pencetak gol terbanyak dengan menorehkan sembilan gol dari total 45 pertandingan. Di Rendah pemain Persija Jakarta tersebut terdapat Egy Maulana Vikri yang mencetak delapan gol dan disusul oleh Dimas Drajad dengan enam gol.
Kluivert menerapkan skema “ala Ajax” yang Pusat perhatian dengan pakem Susunan 4-2-3-1 dengan menawarkan gaya permainan atraktif menyerang.
Tentu dengan Elemen Kluivert yang dididik dan tumbuh di akademi Ajax selama menjadi pemain hingga diberi kesempatan sebagai Instruktur membuatnya paham bagaimana menerapkan filosofi khas Belanda, total football dalam skema pakem Susunan tersebut.
Dari segi Susunan yang menuntut kreatifitas ini Dapat menjadi angin segar bagi Indonesia yang sejauh putaran ketiga Piala Dunia 2026 Area Asia hanya mencatatkan enam gol dari enam pertandingan.
Pekerjaan lainnya yang harus dihadapi Kluivert yakni komunikasi. Kluivert yang notabene berbahasa Belanda tentu akan dengan Segera beradaptasi Demi menguasai ruang ganti yang mayoritas dihuni oleh rerata pemain diaspora yang juga tumbuh besar dengan kultur Belanda.
Pria Natalis Amsterdam tersebut nantinya juga akan dibantu oleh asisten Instruktur Denny Landzaat yang mahir berbahasa Indonesia.
Kehadiran Kluivert sebagai figur berlabel pemain legenda tentu akan menjadi suntikan motivasi lebih dan menambah kepercayaan diri tim.
Selain itu, kehadiran dari legenda Ajax Amsterdam tersebut diharapkan Bisa menjaga kondisi ruang ganti tetap Bagus. Sebelumnya berhembus Info mengenai suasana panas di dalam ganti yang terjadi Demi Indonesia menghadapi China pada Oktober Lampau.
Pekerjaan terbesar Kluivert yakni membawa tim Garuda terbang menuju Piala Dunia 2026 sesuai dengan Sasaran dari PSSI.
Tim Garuda tengah menatap persaingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Area Asia, dengan menempati peringkat ketiga grup C dengan memperoleh enam poin dari enam pertandingan.
Dengan empat pertandingan tersisa menghadapi Australia (20/03), Bahrain (25/03), China (05/06) dan Jepang (10/06) Tetap terbuka Kesempatan bagi Indonesia Demi Dapat lolos ke Piala Dunia 2026.
Di meja kerja Kluivert telah menunggu setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Terlebih, mantan asisten Louis van Gaal tersebut kini dalam kondisi dihadapkan dengan sentimen negatif, yang Tetap mempertanyakan performa kinerjanya sebagai Instruktur sebelum menangani tim Merah Putih.
Sumber : Antara