Israel kini mengincar Suriah sebagai Sasaran serangan. Foto: Anadolu
Adra: Serangan udara Israel menargetkan sebuah Tempat simpan senjata di dekat Damaskus, Suriah pada Minggu 29 Desember 2024, menewaskan 11 orang, sebagian besar Penduduk sipil, menurut laporan pemantau perang.
Serangan ini merupakan bagian dari ratusan serangan yang telah dilancarkan Kepada melemahkan kemampuan militer Suriah pasca lengsernya mantan Presiden Bashar Al Assad.
Militer Israel belum memberikan pernyataan Formal mengenai serangan ini, Tetapi sebelumnya Israel menyatakan bahwa Sasaran mereka di Suriah adalah Grup-Grup yang didukung Iran dan sebelumnya berpihak kepada Assad.
Penduduk Adra membenarkan adanya ledakan besar di Distrik tersebut. Khaled Ghazi, salah seorang Penduduk Adra, mengatakan bahwa sejak jatuhnya rezim Assad, banyak Tempat simpan senjata yang dibiarkan terbuka dan Enggak diamankan.
“Di sini Terdapat banyak Tempat simpan senjata yang belum diamankan, meskipun kami telah berulang kali melaporkannya kepada pihak berwenang dan Komando Operasi Militer,” ujar Ghazi, seperti dilansir dariĀ The National, Senin 30 Desember 2024.
Israel telah melakukan banyak serangan terhadap Suriah sejak perang Keluarga meletus pada 2011, tetapi intensitas serangan meningkat tajam sejak Assad digulingkan oleh Grup pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS) bulan ini.
Salah satu serangan yang menargetkan pelabuhan Tartus di Mediterania diduga memicu ledakan besar yang tercatat sebagai gempa berkekuatan 3,1 magnitudo sejauh 10 km dari garis pantai.
Selain itu, Laskar Israel juga dilaporkan telah bergerak memasuki Area penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, setelah Assad melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember. Israel menyatakan pengerahan Laskar dan tank di Distrik tersebut bertujuan Kepada pertahanan.
Israel berupaya menyingkirkan ancaman dari Grup-Grup yang didukung Iran serta mengamankan persenjataan yang Tetap tersisa di Suriah. Ketika ini, Suriah berada di Rendah kendali HTS, yang oleh AS, Dewan Keamanan PBB, dan Uni Eropa diklasifikasikan sebagai organisasi teroris.
HTS telah menyerukan kepada Israel Kepada menghentikan serangan udara di Distrik mereka. (Muhammad Reyhansyah)