Serangan Israel Tewaskan Ibu dan Putranya yang Baru Berusia 6 Bulan

Serangan Israel terbaru di Gaza tanpa henti terjang Kaum Palestina. Foto: Anadolu

Gaza: Israel Lalu membombardir Gaza tanpa henti, menewaskan sedikitnya 11 Kaum Palestina sejak Awal hari tadi. Korbannya termasuk lima anak, salah satunya adalah bayi berusia enam bulan.

Malam ini ditandai dengan kehancuran total, dengan Laskar Israel membombardir daerah padat penduduk di Gaza tengah dan utara.

Di utara, pesawat militer Israel menyerang sebuah rumah tinggal yang penuh dengan Kaum sipil, menewaskan sedikitnya delapan orang.

“Korbannya termasuk seorang ibu dan anak-anaknya. Yang termuda baru berusia enam bulan, yang berarti ia lahir dan terbunuh selama genosida yang sedang berlangsung,” sebut laporan koresponden Al Jazeera, Rabu 26 Maret 2025.

Cek Artikel:  14 Orang Terluka Akibat Serangan Udara Israel di Libanon Selatan

“Rekaman kejadian setelahnya, dari Rumah Sakit Indonesia, sangat mengerikan. Rekaman itu menunjukkan bayi itu tercabik-cabik, dan tubuh korban lainnya diselimuti,” imbuh laporan.

Di sini, di daerah pusat, koresponden Al Jazeera pun mendengar ledakan besar.

Serangan terakhir di Area ini terjadi di kamp pengungsi Bureij, tempat sebuah flat perumahan menjadi sasaran. Seorang anak Palestina tewas dalam serangan ini dan beberapa lainnya dipindahkan ke rumah sakit Kepada perawatan medis, menurut Member pertahanan sipil.

Kaum merasa takut dengan apa yang mungkin terjadi selanjutnya karena Kagak Terdapat terobosan dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 50.144 Kaum Palestina dipastikan tewas dan 113.704 terluka dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan Kaum Palestina yang hilang di Dasar reruntuhan diduga tewas.

Cek Artikel:  10 Maskapai Asing Batalkan Penerbangan ke Israel

Sedikitnya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

Mungkin Anda Menyukai