“Sebenarnya laga lawan Arema FC adalah pertandingan yang bagus. Kita sempat unggul 1-0. Kita bermain tidak jelek. Tapi kita kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir laga,” kata Septian David Maulana.
Mengenai kehilangan Rian Ardiansyah di menit ke-67 dikatakannya bukan menjadi penyebab utama PSIS akhirnya kembali kalah.
“Kartu merah sebenarnya bukan merubah segalanya. Kalau kita menang pasti tidak ada masalah. Kita kurang konsentrasi. Menit-menit awal dan menit akhir pertandingan adalah momen yang rawan,” ucap Septian David lagi.
Dan pemain asli Semarang ini berharap timnya dapat berbenah untuk hasil yang lebih baik lagi kedepannya. “Laga-laga selanjutnya, kita harus berikan yang terbaik untuk hasil terbaik,” pungkasnya.
Anak asuhan pelatih Gilbert Agius mampu unggul lebih dulu di laga yang digelar di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis (26/9) itu lewat gol Tri Setiawan di menit ke-51.
Kemenangan yang sudah di depan mata kemudian buyar setelah pemain Arema FC, Dalberto mampu menjebol gawang PSIS sebanyak dua kali menit ke-89 dan 90+6.
Kekalahan ini menjadi yang keempat yang didapat PSIS di BRI Perserikatan 1 2024/2025. Hasil ini juga menutup perjalanan PSIS di bulan September dengn tak memuaskan karena dari empat laga yang dijalani, hanya mencatat satu poin hasil dari sekali imbang dan tiga kali kalah.
Imbasnya, posisi PSIS di klasemen sementara juga merosot dimana posisi saat ini adalah di peringkat ke-13 dengan tujuh poin. Dari tujuh laga yang sudah dijalani, PSIS mendapat dua kali menang, sekali imbang dan empat kali kalah.***