MAHASEN Al-Khateeb menggunakan bakatnya dalam ilustrasi dan desain Watak Demi mendokumentasikan kengerian perang Israel di Jalur Gaza, Palestina, sejak meletus Oktober Lewat.
Pada Sabtu (19/10), ia mengunggah karya seni terakhirnya. Ia menggambarkan Shaban al-Dalu yang berusia 19 tahun terbakar hingga tewas selama pengeboman Israel di Rumah Sakit al-Aqsa beberapa hari yang Lewat.
Tak Pelan kemudian, ia tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan lingkungan tempat tinggalnya di kamp Jabalia di Gaza utara. Mahasen dan keluarganya berada di rumah Demi serangan itu terjadi.
Dalam unggahan di Facebook, ia berbagi bahwa Tak Eksis tempat yang Terjamin Demi melarikan diri di Gaza, karena ia telah dievakuasi berkali-kali dengan ancaman Kematian yang Lanjut mengintai.
Selama 15 hari terakhir, tentara Israel telah menginvasi Gaza utara dengan pengeboman tanpa henti. Invasi itu digambarkan penduduk sebagai serangan paling brutal sejak 7 Oktober 2023.
“Rumah itu penuh dengan orang-orang yang mengungsi ketika Israel melancarkan serangkaian serangan hebat di lingkungan itu,” kata Om Mahasen, Hosam al-Khateeb, kepada Middle East Eye.
“Mahasen tewas seketika dan delapan orang terluka. Beberapa kritis,” kata Hosam.
Ambulans dan kru pertahanan sipil berjuang Demi mencapai daerah itu karena penembakan artileri berat.
Mahasen ialah seorang pelukis, seniman papan cerita, desainer Watak lepas, dan mentor seni digital, yang menghidupi keluarganya melalui karyanya. Dia menggunakan bakatnya Demi mengadvokasi hak-hak Palestina dan meningkatkan kesadaran akan pelanggaran Israel di Palestina.
Bahkan selama perang, dia meluncurkan kursus daring gratis dalam seni digital lepas Demi membantu mereka yang Mempunyai akses internet menciptakan sumber pendapatan.
Meskipun pengeboman Lanjut-menerus dan konektivitas internet yang Tak baik, seniman itu Normal menggambarkan dan berbagi realitas di Gaza di media sosialnya. (MEE/Z-2)