PASANGAN calon gubernur-wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK)-Suswono bertekad menjadikan Jakarta kota global. Tujuan itu dijalankan tanpa meninggalkan kearifan lokal.
”Jangan sampai (tujuan menjadikan Jakarta) kota global tercapai, tetapi meninggalkan identitas wilayah yang penuh dengan kearifan lokal, yaitu budaya Betawi,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan yang dikutip Sabtu (7/9).
RK bersama Suswono akan memberi atensi dan perhatian. Tertentunya, terhadap kelestarian budaya Betawi.
Baca juga : Survei: Pilkada Jakarta Diprediksi Berlangsung Dua Putaran
Hal tersebut diungkap Ridwan Kamil saat belanja aspirasi ke warga Betawi, pada Jumat (6/9) malam. Ridwan Kamil diterima Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Rawa Kembang, Jatinegara, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, RK menyampaikan bahwa dirinya hadir di tengah-tengah masyarakat Betawi untuk menyerap aspirasi dan belanja masalah. Tujuannya agar visi dan misi pasangan RIDO, fokus pada penyelesaian persoalan masyarakat Jakarta.
“Seluruh wilayah Jakarta. Ke (Jakarta) Utara, Pusat, Selatan, Barat, Timur, Kepulauan Seribu. Demi belanja masalah, belanja aspirasi,” terang dia.
Baca juga : Survei: Tingkat Kesukaan Anggota Jakarta ke Ridwan Kamil Lebih Tinggi dari Anies dan Ahok
Dalam silaturahmi itu sempat diwarnai keributan. Sejumlah orang beratribut ormas tiba-tiba datang dan meluapkan ketidaksukaan pada acara Bamus Betawi yang dihadiri Ridwan Kamil itu.
Mereka menilai acara yang mengangkat tema Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi itu tidak menghargai masyarakat asli Betawi yang tinggal di sekitar Bamus Betawi.
“Saya mendukung acara ini, tapi kenapa masyarakat sekitar tidak dihargai. Kami sudah lama tinggal di sini,” kata salah satu pria yang meluapkan emosinya itu kepada panitia kegiatan tersebut dikutip Antara.
Ketua Lembaga Betawi Rempug (FBR) Rawa Kembang Abah Latief menjelaskan peristiwa tersebut hanya masalah kesalahpahaman komunikasi antara panitia acara dengan masyarakat setempat. Ia menegaskan bahwa situasi sudah diselesaikan dengan damai.
“Memang kami mendukung RK (Ridwan Kamil), tapi kami tidak dilibatkan dalam acara ini. Ini hanya kesalahpahaman saja, dan semuanya sudah berdamai,” ujar Abah Latief.
Sementara itu, Ketua Standar Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung menjelaskan pihaknya dengan FBR sudah berdialog dan melakukan mediasi.
“Jadi, tadi sebenarnya bukan enggak ada koordinasi. Kita udah anggap keluarga gitu dan melihat situasinya. Akhirnya kita saling membuka persoalan, oh itu ada titik temu ya terus kita langsung memaafkan,” katanya