Semburan Mentari Kelas X Picu Badai Geomagnetik dan Kesempatan Aurora

Semburan Matahari Kelas X Picu Badai Geomagnetik dan Peluang Aurora 
suar matahari kelas X1.3 meletus dari tepi barat matahari pada 12 September 2024.(NASA)

KAMIS (12/9) pagi, ditemukan sebuah bintik matahari baru yang belum diberi nomor, memancarkan suar matahari kelas X1.3. Suar matahari kelas X adalah badai radiasi yang paling kuat, dan biasanya menyebabkan hilangnya sinyal radio frekuensi tinggi (HF) pada sebagian atau keseluruhan daerah-daerah yang terkena sinar matahari. 

Letusan kelas X1.3, mencapai puncaknya pada pukul 5:43 pagi EDT (943 UTC) dan menyebabkan gangguan komunikasi di Afrika, Eropa, dan sebagian Asia pada pagi hari.

Semburan matahari kelas X dan beberapa semburan kelas M (terkuat kedua) yang terjadi pada Kamis dini hari, berasal dari dua bintik matahari, AR 3811 dan AR 3814. Menurut laporan Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (NOAA), akibat semburan kelas X yang keluar dari korona matahari (CME), menyebabkan terjadi badai geomagnet pada Kamis pagi (12/9) pukul 10:46 EDT (1446 UTC) dengan intensitas level G3 (Moderat). 

Cek Artikel:  AI Belajar Berpikir Sendiri seperti Orang

Baca juga : Bumi Enggak Mengorbit Mentari Secara Langsung, Ini Penjelasannya Menurut NASA

Para ahli cuaca di Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (NOAA) akan terus memantau data untuk mengetahui berapa  banyak lagi CME (Coronal Mass Ejection) yang mungkin mencapai medan magnet Bumi. 

CME, adalah peristiwa di mana plasma dan medan magnet dalam jumlah besar terlepas dari korona luar Mentari, dan bergerak ke ruang angkasa. Fenomena ini menyebabkan gangguan pada magnetosfer Bumi, yang berpotensi menghasilkan badai geomagnetik dan aurora.

Akibat dari semburan matahari X atau Corona Mass Ejection (CME) kepada bumi, dapat dirasakan beberapa hari setelah kejadian di luar angkasa itu terjadi. Akibat ini, menyebabkan banyak pemburu aurora memiliki kesempatan untuk mengabadikan momen ini pada Jumat (13 September). 

Cek Artikel:  Huawei Diprediksi Jual Ponsel Lipat Tiga pada September 2024

SWPC, Badan Geomagnetik AS, mengamati akan terjadinya potensi kedua semburan matahari X yang membawa peluang terjadinya aurora, jika cuaca mendukung, untuk negara bagian Midwestern utara dan atas yang membentang dari Idaho ke New York. 

Aurora sendiri adalah fenomena alam berupa pancaran cahaya yang indah di langit. Terang aurora muncul dalam berbagai bentuk, seperti berkas, pita, atau tirai, dan dapat berwarna hijau, merah, biru, dan ungu. Rona-warna ini dihasilkan dari tumbukan antara partikel-partikel bermuatan dan gas di atmosfer. (space/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai