Beberapa perusahaan modal Ventura di Indonesia berharap prospek pertumbuhan ekonomi dan investasi di tahun 2025 membaik dengan didorong penguatan pada sektor ritel dan konsumen. Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,91% secara year on year (YoY) pada kuartal III-2024 atau berkontribusi sebesar 53,08% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Venture Partner Init-6, Rexi Christopher mengatakan bahwa pihaknya Mempunyai optimisme yang tinggi Buat tahun 2025 di tengah situasi politik di Indonesia dan Dunia yang akan segera Kukuh.
“Khususnya retail dan consumer ini pun juga ya kita lihat pastinya bakal Maju growth bakal Maju banyak upcoming emerging brand yang bakal memberikan solusi-solusi baru, alternatif produk baru ke market,” ucap Rexi di acara Consumer Market Update di Jakarta, Senin, (18/11).
Rexi menegaskan bahwa pihaknya juga sangat terlibat dalam membantu portofolio perusahaan Buat mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhannya dan berkomitmen Buat dapat bertahan dalam jangka panjang, bahkan hingga IPO atau diakuisisi oleh perusahaan besar.
“Kita harap kita Bisa melakukan investment di sebuah business yang Bisa sustainable Tamat ke depannya, Tamat mereka Bisa IPO atau mungkin diakuisisi oleh perusahaan yang lebih besar,” Terang Rexi.
Di kesempatan yang sama, Portfolio and Advisory Head dari OCBC Ventura Dyah Trisnawaty berharap agar para founder dari perusahaan portofolionya tetap Unggul dan Bisa menghadapi tantangan yang Eksis.
“Bisa memanfaatkan insight dan data Buat mengatasi problem dan mempercepat pertumbuhan. Dari segi pendanaan, kami juga berharap Bisa menjadi jembatan bagi mereka Buat mendapatkan pendanaan tambahan,” ujar Dyah.
Pendanaan yang diberikan, sambung Dyah, diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan tersebut Buat tumbuh lebih besar dan akhirnya semoga dapat melakukan IPO dan dapat memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia.
Sementara itu, VP of Investments Trihill Capital Valerianus lan Sulaiman menyampaikan pentingnya stabilitas politik dalam menentukan arah kebijakan ekonomi ke depan.
“Tahun ini Eksis pemilu di Indonesia, Eksis pemilu di US kemudian sudah berakhirnya, maksudnya sudah ditunjuknya Presiden Indonesia, Presiden Amerika dan arah kebijakan-kebijakan dari negara-negara yang paling Krusial Buat kita,” imbuh Ian.
Ian berharap, di tahun depan Tak hanya portofolio perusahaan-perusahaan mereka yang berkembang, tetapi juga daya beli masyarakat Indonesia yang semakin meningkat.
“Jadi 2025 tentunya lebih optimis Tengah daripada 2024 ini dan ekspektasinya adalah kebanyakan dari bisnis-bisnis juga akan lebih berkembang,” pungkas Ian. (Z-11)