Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Gelar Pengabdian Masyarakat untuk Lansia

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Gelar Pengabdian Masyarakat untuk Lansia
Tim Pengabdian Masyarakat Pemula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan melakukan terapi untuk warga lansia.(DOK/STIK KUNINGAN)

SEKOLAH Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan, Jawa Barat, menggelar pengabdian masyarakat yang didanai oleh Hibah Dikti dalam Skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun 2024.

Kegiatan digelar di Desa/Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan. Tim melaksanakan sosialisasi dan pengkajian kesehatan dasar pada warga lansia, pelatihan pertama konsep-konsep dasar terapi musik dan slow deep breathing.

Mereka juga mendemonstrasikan terapi musik dengan slow deep breathing langsung kepada warga lansia. Kegiatan ini disambut antusias dari ibu kelompok PKK dan warga lansia.

Baca juga : Kuningan Kembangkan Situs, Tingkatkan Kunjungan Wisata

Ketua PKK Desa Selajambe Iin Sariningsih Suhedi memyambut baik kegiaan ini. “Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan bagi ibu-ibu PKK khususnya di Pokja IV bidang Kesehatan untuk dapat menerapkannya berbasis terapi komplementer,” paparnya.

Cek Artikel:  Dedi Mulyadi Dapat Dukungan Partai Buruh di Pilkada Jawa Barat

Kegiatan pendampingan dilakukan pada September 2024 sebanyak 7 kali berturut-turut di Dusun Cikuya, Rumah Lansia, dan Balai Desa Selajambe. Kegiatan hari pertama sampai kelima adalah sosialisasi dan pengkajian kesehatan dasar pada lansia yang dilakukan oleh mahasiswa.

Pada hari keenam dilakukan pelatihan pertama dengan materi yang disampaikan oleh Mochammad Didik Nugraha dan Merissa Laora Heryanto.  Setelah pelatihan pertama, pada hari ketujuh dilakukan evaluasi penerapan secara mandiri oleh ibu-ibu PKK kepada warga lansia.

Baca juga : Pelaku UMKM di Tamansari Bogor Asah Kemampuan untuk Go Digital

Hasilnya, tim PKK dapat melakukan sesuai SOP kepada lansia. Tahap selanjutnya adalah pendampingan yang dilakukan selama 1 minggu.

Pada kegiatan ini ibu-ibu PKK mendampingi warga lansia untuk menerapkan Terapi Musik dan Slow Deep Breathing. Hasil dari kegiatan ini, ibu lansia dapat melakukan secara mandiri terapi tersebut dengan didampingi oleh ibu-ibu PKK, khususnya Pokja IV, dan Ketua PKK Desa Selajambe, Iin Sariningsih Suhedi.

Cek Artikel:  PTPN I Salurkan Donasi untuk Penduduk Terdampak Gempa Bumi di Kabupaten Bandung

Turunkan hipertensi

Baca juga : Karhutla Terjadi di 3 Daerah di Jawa Barat, Termasuk Depok

Selanjutnya kegiatan pelatihan kedua evaluasi akhir untuk melihat respon warga lansia setelah dilakukan pendampingan selama 1 minggu. Hasilnya terjadi penurunan tekanan darah yang rata-rata awalnya 192/107 mmHg turun menjadi 175/104 mmHg. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Serah Terima Aset alat Hibah PMP Pahamn Penyelenggaraan 2024.

Pada agenda ini, Tim PMP terdiri dari Mutia Agustiani Moonti dan Mochammad Didik Nugraha dari Program Studi Keperawatan, serta Merissa Laora Heryanto dari Program Studi Kebidanan. Kegiatan ini juga menyertakan mahasiswa yaitu Abdul Wahab Suryata, Risa Apriliantika, Anggi Gambaran Rahayu.

Tema Pengabdian Masyarakat yang diangkat ialah Penerapan Kombinasi Terapi Musik dengan Slow Deep Breathing untuk Penurunan Tekanan Darah.

Cek Artikel:  PT KAI Bandung Beri Kesempatan Penyandang Disabilitas Menikmati Perjalanan dengan KA

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi awal kepada Ketua Pokja IV dan Ketua PKK Desa Selajambe Kabupaten Kuningan, Iin Sariningsih Suhedi, pada 19 Maret 2024.

“Terdapatnya kegiatan ini diharapkan dapat mendukung terjadinya penurunan kasus hipertensi pada lansia di Desa Selajambe. Grup PKK khususnya Pokja IV Bidang Kesehatan menjadi “Agent of Change Health” sebagai pembaharu dalam menerapkan kombinasi terapi komplementer dengan mitra sasarannya adalah lansia yang menderita hipertensi,” ujar Mutia Agustiani Moonti.

Mungkin Anda Menyukai