Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Bandung Gunakan Pendekatan Pembelajaran STEM

 Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Bandung Gunakan Pendekatan Pembelajaran STEM
Ilustrasi(Dok Sekolah Terpadu Sedaya Bintang)

SETELAH sebelumnya sukses menghadirkan sekolah terpadu serta Pradita University, kali ini Summarecon memperkenalkan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, yakni sekolah terpadu dengan Pendidikan Trilingual (Indonesia, Mandarin, Inggris) yang menekankan budi pekerti dan daya berpikir kritis.

Hadir untuk pertama kali di Summarecon Bandung, sekolah ini menempati lahan seluas 1,5 hektare dengan bangunan sekolah tahap 1 memiliki luas bangunan lebih dari 6 ribu m2. 

Jenjang pendidikan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang akan dibuka secara bertahap, yakni untuk jenjang Golongan Bermain (KB), Taman kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) dimulai untuk tahun ajaran 2025/2026, berikutnya juga akan dibuka untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA.

Baca juga : LKP Karya Jelita Bandung Kembali Buka Program PKW

“Kontribusi Summarecon terhadap dunia pendidikan telah dilakukan sejak 2013 dengan mengembangkan 4 sekolah terpadu di kawasan yang dikembangkan oleh Summarecon, termasuk 1 sekolah yang akan hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Pradita University di Summarecon Serpong. Pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan kawasan. Pengembangan fasilitas pendidikan yang berkualitas merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Summarecon dan sekitarnya,” ungkap President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi  dilansir dari keterangan resmi, Selasa (8/10).

Cek Artikel:  Anak Indonesia Tetap Kekurangan Asupan 3 dan Omega 6

Kurikulum Sekolah Terpadu Sedaya Bintang mengadopsi kurikulum yang berafiliasi dengan Sekolah Terpadu Pahoa, yaitu sekolah unggulan yang menggunakan Kurikulum Nasional Merdeka Belajar yang dipadukan dengan Kurikulum Dunia Pearson Edexcel (UK Based), Singapore (DR. Yeap Ban Har) untuk Matematika, dan Mandarin yang dikembangkan oleh Tim Pengembangan Kurikulum bagian Mandarin. Tertentu di tingkat KB dan TK juga diterapkan metode pembelajaran Learning Corners. 

Dengan metode ini, siswa dapat memilih corners sesuai minat dan karakteristik untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas, Sekolah di Batam Sediakan Ujian Sertifikasi Cambridge

“Kami merancang dan menyusun kurikulum serta metode pembelajaran yang kontekstual dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran mengacu pada STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) yaitu pendekatan yang mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, Seni, dan Matematika untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan sebagai bekal di masa depan,” kata Ketua Yayasan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang, Soegianto Nagaria.

Cek Artikel:  Kualitas Udara Enggak baik di Kota Besar Mempengaruhi Pilihan Tinggal Masyarakat

Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran bahasa Mandarin dari Native Speaker yang memperkuat penguasaan bahasa secara autentik. Pendekatan ini dipadukan dengan Holistic Education, yaitu pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang, mencakup potensi intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual. 

Metode pembelajaran serta kurikulum yang diberikan sesuai dengan visi untuk mewujudkan sekolah berdasarkan nilai Pancasila dengan standar mutu tinggi melalui pendidikan budi pekerti yang mengacu kepada ajaran Konfusius yang universal.

Pembelajaran mengenai Eco-Learning Activities diwujudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sejalan dengan Summarecon Bandung, yang telah mendapatkan pengakuan internasional atas pengelolaan lingkungan kawasan, para siswa nantinya akan diajak secara langsung untuk mempelajari berbagai aktivitas di lapangan seperti Urban Farming and Plant Nursery, Bird Conservation Lake dan Waste Management Education. (H-2)

Cek Artikel:  Waspada,Bakteri Super Diprediksi Membunuh 39 Juta Orang pada 2050

Mungkin Anda Menyukai